t dicintainya dan tak sedetikpun Alvaro mampu melupakan
yebut nama wanita yang
pernah sekalipun ia bertemu dengan sos
henti mencarinya. Walau sampai ke ujung
bunyi hingga sampai sepuluh tahun
aukah Tuhan tidak akan mengizinkan ku untuk bertemu deng
ita yang antri dan suka rela menyerahkan diri mereka ke dalam pelukannya. T
Menghilang dari hidupnya yang s
i tanpa adanya Lyn di sisinya. Tapi ia tidak bisa menyal
mencintai wanita lain disaat ia
a dicegah, justru semakin bertamba
jika dia pergi menjauh dariku." Alvaro terseny
Tuhan! Ingin sekali rasanya Alvaro bertemu dengan Lyn, meminta maaf dan me
bercinta kembali berputar di kepala tampan Alvaro. Di
an lebih memilih Lyn. Sayangnya Lyn tidak pernah mau mendengarkan uc
abar Lyn pergi dari kota ini. Kota
ang terus berbunyi, nama Feldo
adahal hidupnya selama ini memang tidak pernah
Nama i
detikpun Alvaro tida
nya, dengan kesal pun Alvaro men
gin pada salah satu pelayan
, beliau meminta anda untuk menga
lah." usir Alv
itu menganggukkan kepala dan segera b
sa sangat gugup dan juga takut pada majikan tampanny
tap mengagumi sosok Alvaro. Mengi
h ini. Rumah besar nan mewah yang terasa sangat sunyi ka
o setelah mengangkat pan
rhenti mengganggunya dan akan t
mereka sebagai gangguan. Gangguan yang te
mematikan panggilan telepon sepihak. P
hari mengomel saja. Rasanya tiap har
ngan Marissa. Wanita yang ia pilihkan untuk menjadi pasangan hidup putranya. Tapi Alvaro d
lvaro berpaling dari Marissa. Padahal sebelumnya hubungan mereka ba
a Marissa. Alvaro seakan lupa jika dir
a padanya." gumam nyoya Samira kesal dan menduga jika wanita yang berna
Samira ini, pastilah Alvaro marah
n berbeda dengan wanita lainnya. Marilyn istimewa,
erasakan kenyamanan yang sejati. Berbeda dengan Maris
memutuskan hubungan mereka. Kini meskipun perjodohan sudah d
ntuk melanjutkan hubungan mereka. Tak sekali du
h mau kembali lagi padanya. Karena perasaan tidak bisa dibohongi, dihatinya hanya ada n
*
paikan pada sahabatnya. Sahabat yang mer
yang nyengir cengengesan. Tampak s
ya lo lagi
lagi senang banget
epalanya, "sayangnya g
tahu gue lagi se
banget gue
aksi Alvaro yang tadinya tak acu
n, lo?!" teba
bertele-tele.
Sabar atuh Ma
temannya yang satu ini. Feldo tersenyum
ti senang banget
dengan ucapan Feldo. "Tak ada kabar yan
bar mengenai Marilyn." Alvaro
hajar lo!" ancam Alvaro agak kurang yakin meskip
ue seri
endengarnya, ia pun meminta Fe
ilyn saat ini. Dengan penuh semangat Alvaro ingin pergi
an bertemu dengannya tap
arus menunggu lagi jika aku sudah
ntuk mempertemukan kalian berdua kembali.
al
ro yang mengangguk-angguk mengerti dan ke