img Nilakandi  /  Bab 4 Jovyan Tama | 13.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Jovyan Tama

Jumlah Kata:1136    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

di seberang telepon, terdengar seperti ledekan

na yang untuk keseribu kalinya merasa kesal kenapa bunda memberinya n

ndangan dari layar komputer. Diwana kini tengah memutar otak mengutak-atik

pi sifat perfeksionis yang mendarah daging itu tak membiarkannya menyerahkan semua pekerjaan pada yang lain. Ia le

gak enak aku lihat kamu seharian kerja mulu. Cus, sini gih

erja selesai. Nggak enakan kok sama bawahan." Diwa berdecak ke

i-pegawai lain, bahkan termasuk bosnya sendiri-The

justru sering. Ia juga belum pernah bolos kerja barang satu hari saja. Beberapa kali ijin

uka bumi. Ah tidak, kecualikan Tama yang justru kesal

Bukan kabar dibatalkannya meeting yang ia terima, tapi justru satu bucket besar mawar putih dengan sepaket berkas-berkas yang harus ia

unggu. Lotta good view waiting." Terdengar teriakan dari seberang telep

n, hmm iya deh se

ing me? Keburu lumu

u-buru dipotong oleh Tama menggun

memang. Tapi kalau tidak diancam begitu, Diw

benar saja, Diwana itu "pria kaya raya baik hati menantu idaman semua mama" kal

u bunda, dan yang kedua adalah pekerjaan. Aiden?

ya aku OTW nih. Pesanin america

KOPI..!" Teriak kedua

-

anya Tama begitu Diwa tiba, seraya mematikan rokok elektrik

u perjanjiannya. Meskipun Diwana sendiri sebenarnya merasa biasa saja, tidak keber

, bukan americano dingin seperti harapannya. Pikirannya masih sedikit terbayang-bay

i belum se

lo aja, Diw. Yang itu ud

" Jo bersuara juga setelah menahan geram dengan kedua teman yang mengacaukan wak

iksa Tama ya, Jo?

an sama Adindaku Maheswari. Banyak t

dong, Tuan Theo," gerutu Jo, tak mau sebutan sayang un

menciptakan nama panggilan romantis untuk sang pacar. Gadisku Nurma

k mana lag

apa sangka itu anak kecantol dan PDKT sejak lama," ember Tama selagi menyesap vanilla la

erdua. Yang satu playboynya nggak ketulungan, eh yang satu asexual." T

anjutkan separuh kalimatnya dengan sedikit berbisik, karen

. Terakhir putus sama

ang raut muka sok garang yang sebenarnya just

pai kapan Lo mau cuekkin cewek-cewek kantor yang seksi-seksi itu, w

ku ngga minat,

a ini gara-gara mbak set

ka itu?" Tama ikut-ikutan menyebut biru dengan sebut

lagi. Aku kepikiran mau ke psikiater aja deh kayaknya

au ngap

knya. Tapi jiwanya malah nggak beres, halusinasiku terlalu gila sampai bertahun-tahun mimp

tidak bisa membayangkan sefrustasi apa Diwana selama ini selalu dihantui satu skenario sel

itu. Aku jadi penasaran, kalo suatu saat mimpi itu b

pernah mikir kesitu, tapi kayaknya bakal

Tama memejamkan mata sambil merebahkan tubuhnya ke sandaran ku

bilang cantik eh si Jamila seksi malah dianggurin,

-

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY