dipanggil Viona p
atanya sambil berpura-pura menutup dad
eleng kepala melihat tingkah tem
*
s kencang, "oeekk...ooeekk..," bayi Melati menangis kencang hingga wajahnya m
Riswan kebingungan sambil meng
freezer lalu memberikannya kepada Riswan. Tidak lama bers
iar saya yang menjaga
papa?" tanya
r," jawab Riswan sambil memperhatikan waj
pikirannya. Ah, betapa ia merindukan Annisa, almarhum istrinya. Sambil meletakkan Melati berbaring terlung
*
mandi bayi bewarna merah muda. Sedangkan Riswan tengah menik
g...trr
i itu menyipitkan kedua matanya untuk melihat siap
e
pa kabar nih? tum
ue, makanya g
yuk, di club Ferrar
bayi gue ga bi
ta bukan ke area party kok, kita
dorin lu ke ciwi-ciwi se
aku memang perlu refreshing sedikit ngu
bro, bayi gua masih suk
i dah jam 12 u
bangunnya lebih banyak di malam hari dari pada siang hari. Bayi Mela
*
a. Asi yang sudah ia tampung, ia masukkan ke dalam plastik hitam. Lalu mengambil
orang lain. Membayangkan asinya diminum bayi orang lain saja dia sudah sangat senang. Paling tidak, jika ia saat ini kotor, tetapi masih bisa melakuka
asuk. Karena masih sore, keadaan klub jadi masih sepi. Han
. Ia masih asik mengelap gelas-gelas bi
ang gantiin dia di coffeshop ya?" pinta
dengan wajah berbinar. Sudah lama sebenarnya ia ingin
ar. Bahkan tangannya menggoy
ji. Iya sekarang
..." Vion
coffeshop lagi rame," u
da di sini karena suasananya beda dari club party. Di sini suasana lebih rileks.
ona sambil menikmati pemandangan pa
man. Mereka banyak bertukar cerita. Terutama Riswan yang menceritakan
a ga lo kawin lagi a
ue juga, nyuruh kawin mul
uga ada yang ngurusin. Nah, lu sendiri kan enak, malam-malam a
npa menyadari bahwa dari arah kasir, Viona k
Nah, kalau lelaki bre****k senyumnya aja bagaikan pintu neraka yang baru
meja ketat yang Viona kenakan. Dan di saat bersamaan
iona bertemu. Vio
lihatkan senyum manisnya pada Riswan. Seda
mandanhan dada basah di sana membuat kepala Riswan sedikit berkunang-ku
ta Viona memberitahu jumlah ta
dada Vio yang basah, baik kanan dan kirinya, Riswan pura-pura membuang pandangan lalu
gkah karena kemeja coklatnya yang basah di bagian
hat apa, Om? "Vion
danya," terang Vioa sambil nyengir kuda. Se
lancang," ucap Riswan sambi
mi, ditunggu kedatangan selanjutnya," ucap Viona ra
n sambil berlalu, namun baru tiga la
kan?" selidik Riswan sambil memp
salah orang," jawab Viona yang iku
wan sambil keluar dari coffe shop. Kakinya melangkah menuj
a yang tadi dia temui kepada Cello. Dia sangat yakin Vion
k sama Kojek yang punya Ferrari. Gue te
ro, Cell
ng namanya Viona bisa
rry. Baru lahiran dia, tetapi bayinya meninngal. So...jad
unggu kabar lo yaa, temen gue butuh temen ngob
anya Riswan
, cuma bayinya meninggal itu
rus, karena tidak ada bayinya y
di," sah
o mau jadi bayinya
uu
ngan Cello yang s
n Cello memegang kemudi, sebelahnya
lok nih," colek Cello, menggoda Riswa
buat nemenin gua ngobrol?"
lah," jawab Cello
rollah dikit. Jadi dia kerja sama lo, tapi buat nyusui ana
am memikirkan perkataan Cello, hingga tidak tera
.oee
ai terdengar ke depan. Bergegas Riswan turun d
masuk ke dalam pagar rumahnya. Riswan b
na ya," ucap Cello sambil menged
*