ma sekali. Ternyata predikat sebagai murid teladan saat masih sekolah dulu, tidak ada apa-apanya bila dipraktekkan di ibukota ini. Mengartikan ayam jadi-jadian saja ia t
i-jadian? Maks
ronomix, ya mengaku saja. Untuk apa kamu bersikap sok innocent segala. Ini ka
pakai sepatu? Seperti apalah penampakan ayamnya bukan? Mau bertanya, ia malu. Ia takut disangka sok innocent lagi oleh Antonio. Jadi lebih aman kalau ia diam saja, walaupun ia penasaran setengah mati. Sebaiknya nanti ia tanyakan saja pada Mayang saja, kalau Mayang sudah selesai mengenya
. Rencananya besok pagi-pagi sekali, ia akan menelepon Antonio untuk mengembalikan jasnya. Ia takut
lalu membawa sebuah kotak setiap akan bekerja. Saat ia menanyakan pada Mayang apa isi kotak beraroma manis itu, Mayang mengatakan bahwa itu adalah permen beraneka rasa. Karena pekerjaan mereka harus duduk berdekat-dekatan dengan para tamu, maka napas mereka harus terjaga. Oleh karena itu mereka kerap mengulum permen agar aroma napas mere
besar, sepeda motor telah legalkan sebagai alat transportasi. Mayang juga telah membelikannya nomor ponsel yang baru, karena nomor ponsel lamanya telah ia buang. Jadi sekarang ia aman dari
Mayang saja yang keluar dari club, dan mengambil permennya di sini. Ia takut kalau harus masuk ke dalam club karena tidak tau caranya. Apalagi saat melihat dua penjaga pintu yang berbadan sebesar pohon di sana. Sekali rem
ngan memperhatikan pengunjung-pengunjung lain yang datang. Setelah memahami
h saya masuk dan mencari Mbak Mayang di dalam sana?" sapa Seruni sopan. Dua orang penjaga yang sangar itu saling berpandangan. Sepertinya mereka berdua bingung melihat kehadiranny
mdullilah. Seruni buru-buru menyerahkan kartu identitasnya. Semoga saja setelah memeriks
ah seorang dari mereka menginterogasinya. Mereka meny
i. Saya mencari Mbak Mayan
n merantau ke Jakarta?" Seruni terdiam. Tidak mung
a cuma bouncer di sini." Teman sesama penjaga pintu, menegur penjaga yang di
ap harinya. Kami juga tidak mengenal mereka semua secara pribadi. Tanpa ID card kami tidak menge
ja ia sudah mengeluarkan ongkos gojek sebanyak delapan belas ribu rupiah. Tapi, haruskah ia meny
aya ing
rosedur. Pulanglah, Mbak." Dua orang penjaga
alam club. Sepertinya laki-laki ini sudah cukup lama berdiri dibalik pintu, dan mendengarkan perdebatan mereka. Seruni mundur selangka
i--" sang penjaga menghentikan kalimatnya saat orang ya
panggil Xander itu menggerakkan kepalanya ke dalam club. Isyarat agar ia mengikuti langka
nging dan jantungnya bergetar dalam artinya yang sebenar-benarnya. Setiap alunan musik berdentam, jantungnya ikut bergetar. Seruni baru
Namun ada satu hal yang membuatnya kagum. Interior club ini luar biasa indahnya. Seperti secret garden. Interiornya memadukan rimbunnya hu
ar saja, suara musik yang nauzubillah kencangnya,
a, Pak?" Seruni
kan ID para Astronomix Girls. Dengan begitu kamu b
uk
dinding yang Seruni kira adalah dinding biasa. Namun ketika didorong dinding berputar dan nemperlihatka
ngkap. Memasuki ruang kerja Xander, suasananya lain lagi. Hening mencekam. Tidak terdengar suara apapun. Sepertinya ruangan ini kedap suara. Nuansa ruang kerjanya serba k
ng tergeletak di meja kerja. Tanpa banyak protes Se
Mayang-Mayang ini?" Kalimat perta
galan di mess," jawab Seruni singkat seraya merogoh saku jaket. Menge
aya meraih kotak permen. Memutar-mutarnya asal dengan kening b
al di mess bersama si Mayang-Maya
encana menjadi Astronomix Girls juga?" cecar Xa
it jaba
bisa kena masalah. Kata Mbak Mayang, bossnya itu menyeramkan sekali. Saya mohon, jangan ya, Pak? Sesama pekerja seharusnya saling melindungi bukan?" Seruni yang teringat kalau ia telah ceroboh memberitahukan rahasianya,
cari yang mana satu si pemilik permen," perintah Xander datar. Demi mempersingkat waktu
." Seruni menghentikan pencari
tup laptop dan ber
kebingungan. Xander selalu
ngan setia kembali mengekori Xander. Mereka keluar ruangan dan terus melewati lorong demi lorong. Kepala Seruni kembali pengen
k kuasa ia tahan melihat betapa buruknya para bule-bule kaya ini memperlakukan seorang perempuan. Mereka tertawa-tawa gembira sementara Mayang hanya melenguh separuh sadar. Sampai seperti inilah rupanya cara Mayang mengais rupiah. Demi Tuhan, batin Seruni menjerit. Ia tidak sanggup lebih lama lagi melihatnya. Sementara di samping Mayang, Nella dan Fika sedang beradu mulut dengan laki-laki setengah baya yang lebih
an tempat ini. Karena buru-buru melangkah, ia nyaris jatuh terjerembab. Untungnya Xander dengan cepat menahan pinggangnya. Dengan mata basah, Seruni mengge
gan cepat menariknya ke sisinya. Xander mengucapkan beberapa patah kata dalam bahasa asing yang dibalas dengan kalimat je suis dés
s cacat itu ternyata mainan Xander. Perempuan di mana-mana sama saja. Selalu bermuka dua demi dua hal. Mengemis rupiah atau mengemis perhatian. Tidak terkecuali si waitrees cacat ini juga. Akting sok polosnya bena
al blue itu berdecih. Dengan wanita-wanita murahan seperti ini, jangankan membayar, diberi gratis pun ia tidak sudi. Ia terlalu jijik dengan barang bekas pakai ulang yang bisa dinikmati siapa saja. Si
asing ini bersenang-senang. Ia kembali memijat kepalanya. Pusing karena kuatnya suara musik yang seronok. Karena tidak ada yang bisa dilakukannya, ia mengeluarkan ipad dan memeriksa proposal yang diajukan clientnya y
te
ing mencuat serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara. Misalnya di pulau Jawa, Kalimantan dan Bali. Jenglot diperc
rtinya maaf dala