gitu. Al berangka
no Rossi. Jadi Emak nggak mau lihat lo begayaan di jalanan. Bukan ape-ape, Emak mah tak
ya untuk Abang semata wayangku, Alvaro Ananta. Nggak usah kepo. Lapaknya ada
ak ada tandingannya satu pun. Kenapa? Ya, karena memang cuma dia cowok satu-sat
at sekarang. Asalamualaikum," pamit Abang Al
tersebut dalam, hati. Soalnya aku nggak ikut mengantar Abang Al tadi samp
bilnya kayak gitu? Emang aku istrinya? Itu, sih, Emak Kan
amu di sa
m! Reuw
hardikku begitu saja. Asli! Nih emak keturunan Ninja Hatori kaya
ok." Aku pun lalu pura-pura membenarkan
kok. Tegak berdiri tanpa ada yang bisa mengg
antatnya di sofa tamu dan meraih remot TV untuk mencari sta
n genjen. Di mana letak ganjennya, Mak?" Aku pun langsung protes
. Gue lagi nonton TV, jangan ganggu konsentras
onsetrasi sama feel. Orang alur ceritanya begitu-begitu terus tiap
ya Emak lagi, tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun padaku. Pokokn
nggu ojol, Mak,"
mungkin terbawa alur sinteron, yang sedang menayangkan san
Apa aja di cuekin. Baiklah. Kayaknya aku mendingan per
rangkat, ya, Mak?
balas Emak yang
memang sudah biasa dia tunjukan selama ini. Tenang saja, aku gak marah, kok. Soalny
gerbang rumah, demi menunggu ojol pesananku. Untungnya, aku nggak harus menunggu lama, ka
a Sang Sopir ramah, saat aku baru saja
ak. Tep
r
l
uan jala
u saja dan main asal perintah. Orang itu memakai hodie hitam, dengan kupluk t
saja nyuruh-nyuruh oran
ntah sembarangan. Ini mobil saya yang pesen, ya? Situ kok nggak sopan
dah naik ojol mobil loh. Biar keren dan nggak usah berebut tempat duduk gitu maksu
knya saja memindai aku, seperti snack di swalayan. Membuat aku
Guys! Cakep banget pokoknya. Itu berarti, dia bukan o
t ini. Nanti aku bayar uang bensinnya," ucap
lagi buru-buru. Buru-buru dulu apa, nih? Buru-buru kabur dari polisi atau b
mpu bayar uang bensin si Mamang Ojol? Heh?! Gini-gini say
n beg
yelonong aja. Nawarin patungan gantiin uang bensin lagi. Situ buron
, saya
terus situ siapa? Kenapa maen asal
g udah posisi enak begini. Ng
et, ya? Keciduk la
e
r
a-tiba saja membuka masker dan merangkum wa
i. Saya cuma sedang buru-buru, karena lagi ada meeting pagi hari ini. Jadi,
u tuduhkan tadi, melainkan Setan! Sayangnya, s
an tanpa sadar menepuk bahu Kang So