tu mundur lagi ke belakang. Dia menoleh ke arah pintu dan melihat Brandon berdiri sambil men
l-nempel sama Kak Iin. Bikin Mas cemburu a
ri menghampiri suaminya. Wanita tersebut memberi kecupan singk
a," suruh Brandon membelai lembu
ung ada Farzan yang nemenin," tang
ka dulu ia senang melihat Brandon dan Arini bermesraan, namun ki
an menepis perasaan cemburu y
ena kamu datang hari ini." Bra
ian memberi pelukan singkat. Meski ada rasa cemburu, bukan berarti
ktu wisuda kamu. Mama dan Papa juga nggak mungki
kan." Farzan menarik napas panjang sebelum melanjutkan perkataannya.
Farzan, meski tersenyum. Dia benar-benar meng
sana sama El dan Al ya, Bran," komentar
r pipi istrinya. "Kita sebagai manusia hanya b
ita udah ngumpul lagi sekarang," tanggap Farzan tersenyum
esayangan kamu udah gede, In. Pengert
Arini mengerling usil kepada Farzan, "masa kalah sama Masnya
ura berpikir sembari menghit
ngkit lagi, In," protes Br
, udah lima puluh kali ya?" sambung Arini tanp
i sini kalau bahas itu l
ni masih melanjutkan ledekan, sehingga m
iri. Hatinya terusik melihat kemesraan sua
, Mas," pamit Farzan s
menyentuh bibirnya. Dia mendorong tubuh pria itu ke
seulas senyum. "Sorry, Zan. Habis Kakakmu biki
"Nggak pa-pa, Mas. Santai aja
t katanya." Brandon ke
u." Farzan mengedipkan sebelah
Zan. Dua jam lagi turun ya, kita ngobrol di ruang keluarga kala
pungkas Farzan sebelum pergi
ggalkan sepasang suami istri yang tengah dimabuk cinta tersebut. Sekali lagi, Farzan cemburu namun
*
a menegang karena duduk terlalu lama. Sejak tiba di kamar, ia berusaha memejamkan mata namun
a banyak oleh-oleh yang dibeli untuk seluruh anggota keluarga, termasuk pen
t cempreng memanggil dari luar,
sedikit tipis di bagian ata
tnya beranjak k
ke kiri dan ke kanan, me
Al. Nanti aja." Kali ini suar
Pengin lihat coat yang dibawa sam
ah cantik muncul tepat di depannya. Seorang gadis berusia lima belas tahun
an seraya mengedipkan mat
di sampingnya, sebelum Farzan menjawab p
erasa terganggu kok." Alyssa melirik kepada paman y
dirinya dengan sebutan Om dan sejenisnya. Dia hanya ingin
ku juga nggak bisa t
ndiri, 'kan?" sungu
noleh kepada Farzan sebelum turun lagi ke lanta
las senyum. Setelahnya ia mengamati Arini
at-nya." Alyssa sudah tidak saba
engan pandangan masih
goyangkan tangan yang menge
rkesiap membuat mata e
memberi tatapan penuh selidik se
s mengusap puncak kepala Al. "Ngga
riringan ke dalam kamar y
rwarna maroon. Dalam hitungan detik, koper itu terbuka. Tangan Farzan bergerak meng
erlihatkan lesung pipi yang dalam. Dia mengeluarkan sebuah coat berwarna light lat
sih ya," ucap Alyssa memb
Apalagi gadis itu menaru
Jadi minta pilihkan sama pelayan tokonya aja. Syukurlah kamu suka
t mengambil lagi dress l
eh-oleh juga buat yang lain." Farzan mengeluarkan semua
t Alyssa masih fokus melihat pa
an Farzan. "Abang turun ke bawah dulu ya, Dek. Pin
, Ba
n dengan seluruh anggota keluarga. Langkahnya tiba-tiba berhenti ket
tas? Kakinya terasa berat ketika ingin memutar balik tubuh ke belakang. Bayangan bagaimana ia berciuman dengan Arini ber
ambu