bulan
mkan mata sedikit pun. Dia sudah tidak sabar bertemu lagi dengan Arini, wanita yang sangat dirin
untuk bekerja di perusahaan otomotif dibandingkan harus mengelola perusahaan sang Ayah yang kini ditangani oleh Brandon
Hatta. Seperti biasa, tidak ada yang menjemputnya di bandara karena kondisi kesehatan Arini sedang ti
Zan?" tanya Bram m
a," jawab Fa
ah semringah sahabatnya. "Senang b
as melingkarkan tangan di lehernya. "
kesakitan dan berusaha melepas
itu di Jakarta, Bram," protes Far
but merek, Zan," ucap Bram menggerak
age conveyor berada. Sorot mata elangnya mencari ke
rut-larut tuh perasaan," saran Bram me
ersebut mengangkat bahu singka
nap
buat pelarian," tanggapnya sing
erapa kali ia menyarankan hal yang sama kepada Farza
kuat, Zan." Bram menepuk lagi
a keluar dari area pengambilan bagasi. Senyuman kembali menghias p
. Langkah Farzan berhenti saat melihat perempuan yang tidak ingin lagi ditemui
ingung sendiri meliha
ah
r taksi ada di sebelah sana," kata Bram m
an topinya ke bawah. Dia mempercepat la
lan di samping Farzan setelah mengejar
umah aja. Kangen sama Mama d
tu saja dengan apa yang dikatakan pemuda itu. Empat tahun
ekend kita nongkrong di Beer Garden," pungkas
ai berjalan pelan meninggalkan area terminal kedatangan internasional, termasuk dengan per
. Dia yang melahirkan kamu, jad
ng di pikiran pemuda itu. Tangannya naik lagi ke atas, mengu
nya merasa tak tega meninggalkan perempuan pa
internasional. Selang beberapa menit kemudian kendaraan
sebentar. Argo jangan dimatikan," uj
mobil lalu melangkah ke tempat wanita paruh baya itu berdiri. Ternyata so
sudah menua. Tidak ada lagi kecantikan yang dulu dibanggakan di sana. Kerutan sudah menghiasi area mata dan kening. Rambut putih
ya Farzan dengan sorot mata dingin k
dari perbuatan buruk sang Ibu yang menjebak ayahnya hingga hamil sebelum menikah.
ng hari ini," jawab Ayu tanpa bisa men
sah. "Mommy nggak nger
ke sini hanya ingin ketemu s
jah Farzan yang sudah menunjukkan sisi dewasanya. Dia t
ang Mommy balik lagi ke Uluwatu."
senyum. "Arini sudah pesankan apartemen
n Mbak Lisa lagi." Ayu menggenggam erat kedua tangan Farzan. "Toh kamu
dalam ketika mencoba me
nyaan yang membuat Farzan terkesiap. "Tentu iya, 'kan? Mommy t
setelah dipenjara, Ayu masih belum berubah. Dia tidak habis pikir bagaima
a menatap Ayu lurus. Kedua tangan men
enarik napas mencoba mengendalikan amarah yang mulai naik. "Aku nggak mau kerja di perusahaan Papa. Lag
ari pintu keluar terminal kedatangan. Hati terasa sakit ketika menyadari sang Ibu hanya
gil Ayu namun
ya ke rumah keluarga Harun. Tempat di mana ia bisa mendapa
Dia mendadak menjadi anak laki-laki cengeng. Saat ini yang dibutuhkan adalah bahu
ambu