uncul di hadapanku? Kenapa kau menawarkan
lengkung sempurna itu nyaris tak terlihat. Dia menarik n
di bersandar di besi jembatan. Tangan kokoh itu menarik baju ka
untuk membantumu," u
eona mundur satu l
rtambah gemetar karena ketakutan. Siapa yang percaya dengan bualani jalan menuju jembatan. "Waktu berdiri di sana, malaikat menemuiku da
tepat sebelum kau bunuh diri," sambungn
raut ketakutan. Meski memiliki tubuh gemuk, ia tetap
mendongakkan kepala melihat langit yang telah menghitam. "
an ujung dagu. "Aku ya
sekitar. Jaga-jaga jika pria yang ada
h, lalu mengeluarkan dompet dan meny
elirik kartu berukuran kecil yang
ria itu, sebelum kembali melihat wajahnya. Dia ingin m
setelah membaca nama yang t
ngangguk singkat. "Kau bisa memanggi
menggantung di sela jemari West. Dia ingin membaca informasi lain meng
lanan? Aku yakin kau tidak memiliki uang untuk bert
g hinggap di benak saat ini, namun harus dipendam. Sekarang bukan waktu untuk
tegas West ketika masih menemukan keraguan dari cara Leona menatap.
t lamat-lamat, sebelum memberi keputusan. Meski baru b
an sebelah alis naik ke atas
ukan orang jahat?" Leona ma
a setelah tiba di ruma
tinggal s
itu menggelengkan kepala. Dia mengusap le
rja. Suami istri. Kau akan berte
Leona kembali men
ng gelap keseluruhan, sebelum beralih kepada Leona.
uh tinggi tersebut mengangkat tangan kiri sedikit. "Sudah wak
berdiri. Dia masih belum bisa percaya sepenuhnya kepada pria misterius terse
un saja membohonginya mentah-mentah, bagaimana ia
*
luh menit lagi aku akan datang kembali menjemputmu untuk makan malam," tutur West mengerl
anjang, akhirnya ia setuju untuk ikut dengan West. Dia sudah tidak punya tempat tujuan lagi, uang
ap Leona nyaris
kepada malaikat yang telah memberitahukanku kalau kau bu
mempermasalahkan. Yang ia ingin ketahui sekarang adalah sejauh m
a itu. West kemudian berlalu dari hadapannya menuju tangga
. Tapi ingat, jangan pernah sekali-se
ki di rumah ini kembali terngiang. Seketika ia k
a penasaran ketika mengamati pria ya
la. Leona memilih untuk tidak memikirkan area basemen. Sekarang
hampir seharian. Fisiknya lelah selelah batinnya. Air mata kembali menetes di pipi saat ingat bagaiman
salinya, Mark," geram Leona me
i tajam. Wajah yang kerap dihiasi senyum, sekarang hanya member
alas semua perbuatannya kepadaku,"
bertekad tidak akan pernah membiarkan Mark hidup dengan te
sihkan diri. Ia butuh air dingin untuk memadamkan bara api yang membakar di dalam tubuh. Lelah
ona." Terdengar suara bariton m
engan tangan masih berusah
an. Dia memejamkan mata menyadari betapa gendut dirinya sekarang. Berdiam diri di rumah selama lima t
napas lega meluncur begitu resleting tersebut berhasil tertutup dengan semp
kata Leona menunjuk resleting belak
rling ke arah tangga. Sudah
nuju ruang makan yang
h makan malam." West menoleh sebenta
berinteraksi dengan lelaki ini. Sumpah demi apapun
i perumahan untuk kalangan menengah ke atas. Ruang tamu di rumah ini luas, namun tidak deng
berusia lima tahun di bawahnya. Sepasang s
aimana kami berjumpa kepada kalian," ujar West memp
rang-orang kepercayaanku. Kau bisa menyebutnya s
yambut uluran dari Shaun dan Cassie. Keduanya saling ber
m dulu. Kau pasti lapar,"
i seorang gelandangan yang baru saja dipungut di pinggir jal
apan orang lain. Sekali lagi, yang ingin dilakukannya hanyalah
si ditambah dengan kentang. Jari telunjuknya ber
lagi nasi ataupun kentang, tapi ini," ci
mbesar sebagai bentuk prote
mulailah dari ini." West melempar telunjuk ke wajah Leona, kemudian
rongga mulut seketika. Hal ini di luar dugaan Leona. Mengurangi takaran makan, ma
as perbuatan Mark, jika mela
ambu