li sih nyuruh cari referensi p
tadi, ada yang kurang lengkap, membuat Shena harus menglengkapinya sekarang juga, padahal sebelum pak Andi sadar d
seketika ingin meledak karena buku yang dia cari tidak kunjung ketemu. Dia
g sedang duduk sendiri di dalam kelas. "Athur, siapa ya cowok itu, kok kayak engga as
e sama dia pernah ketemu ya? kayaknya engga deh,"
ok dekat gitu karna gue cantik," pe
seru Shena berdiri dan meletakkan laptopnya di meja yang tak jauh dari
ya sedang sibuk menatap laptop masing-masin
ekik seorang gadis dari pintu dan berlari ma
in berfoto bersama Athur, dan ada juga yang hanya duduk di samping A
lo s
gue
au lo mau manggil gu
banget, pindahan
? Gue mau mau
laste
ntuk menahan emosinya yang sudah bergejolak didalam kepalanya, dia sangat
AK
rjalan keluar kelas dengan wajah yang kesal. Dia ingin mecari udara segar di bawah teriknya matahari, dia sangat benci keadaan seperti ini, menjadi sorotan dimana pun berada. Rasanya manusia di dunia ini seperti tidak punya ker
cowok terus-terusan," ucap Agatha yang tak perca
natap pintu kelas, sambil memikirkan Athur dan Shena jika duduk bersama sampai lu
*
u yang bersangkutan dengan jurnalnya, dia
rang kerjaan banget si bapak ahh... Mana perut keroncongan lagi, ngerjain di kantin
jaga perpustakaan sa
alan mendekati pak Nahar yang se
h di meja bapak, tadi ada yang lelak
ak? kak
apa, dia langsung pergi aja tadi s
har, mengambil kantong plastik pu
ulu pak," pamit Shena membawa kantong p
aa.
n, dia mengerutkan dahinya binggung, lalu membuka ka
lihat isinya adalah jajanan kesukaannya, seperti co
h, lumayan irit uang jajan," celetuk Shena mengikat kantong plati
enatap Shena yang melenggang pergi menuju kantin. Lelaki itu te
*
eras saat melihat Shena be
langsung menemukan Agatha dan Clara yang sedang duduk berhadap
haruss hati-hati sama Athur
nggung sambil menarik kur
terpengaruh sama wajah dia yang tampan 11 12 sama kak Rangga, tapi sikapnya para
p dua sahabatnya secara bergantia
h, dia seharusnya bisa ngomong kalau dia engga mau kenalan, atau ngomong apa gitu, engga usah pake gebrak meja
doang sama dia, mana mukanya datar banget lagi, terus matanya mata-mata burung elang lagi. Terus ya
ucap Agatha sambil me
nal," ujar Shena men
a harus hati-hati," seru Clara menyua
ng dengan tubuh jangkung masuk kedalam kantin. Dia adalah
melihat arah langkah kaki Athur yang berjalan ke mejanya. Shena yang t
ik kursi dan duduk di samping Shen
dia ambil dari perpustakaan, sedangkan Agatha dan Clara mena
ar sudah di ambil?" tanya Athur, s
Shena membuat Agatha da
na takut ngeganggu kamu pas lagi ngerjain tugas. Itu semua ma
dia menatap A
makanan kesukaan ku?"
Athur membuyarka
esukaan ku, makasih ya,
banyak ya kamu, biar pipinya kayak bakpau," seru Athur
sarkan mata
skan bagi dirinya. "Aku pergi dulu ya," pamit Athur mengel
Mereka benar-benar terlihat kebinggungan dengan sikap Athur
ujar Agatha menatap punggung Athur ya
sama lo," timp
di sentuh Athur. Dia sekarang mati kebinggungan mengingat tingkah Athur t