salah satu rumah makan sebagai pelayan. Ia tak sempat untuk mandi ketika sampai di rumah
u di samping Athur dan satu lagi di samping Eric, kawan satu SMAnya dulu. Shena binggung ingin duduk di mana. Dia menatap Athur dan Eric bergantian, namun saat melihat wa
cap Shena meminta izin ter
a Victor,"
a Athur ajalah," seru Sh
amping Eric, walaupun muka Eric tampak tidak ikhlas tapi setidaknya sahabatnya tidak
engan napas yang terengah-enggah. "Ka
bohong sambil mengeluarkan puppy eyesnya yang membuat Victor menghela napas, lalu berjalan menuju meja Athur. Shena ters
i dalam hatinya, gadis itu sedang menjauhi dirinya. Dia mengambil tasnya di ban
tor balik malah maengabaikan tangan Victor dia memberikan tatapan sinis kepada Victor membuat Victor menel
*
gesa karena ada panggilan alam yang sudah berada di ujung tanduk. Agatha dan Clara yang memahami Shena sahabatnya itu, hanya me
aat sudah sedikit lagi sampai di kamar mandi dia malah m
t," ucap Shena dengan cepat
ngkan kepalanya sambil te
sambil merapikan pakaianya, dia sudah merasa sangat lega seka
ucap Shena mengingat-ngigat baju
orang dari belakang mem
auh dari dirinya. Dia melihat baju Rangga sama persis denga
menga
di buru-buru banget soalnya udah
p Rangga sambil tersenyum. "
ke ka
kantin, Shena yang senang di gandeng oleh lelaki tampan pun tidak bi
stan bakso kesukaan Shena, Rangga yang sudah mengetahui makanan kesukaan
tanya Rangga sambil me
eruk kak, banyakin es
luarkan ponselnya dan melihat jadwal yang harus dia kerjakan setelah pulang dari kampus. Ternyata tidak ada
k mencari makanan lewat instagram gagal karena melihat banyak notifikasi follow yang masuk kedalam instagramya membuat Shena tersenyum senang. Dia merasa dia bukan gadis yang cantik seperti
nampan membuat Shena langsung mematikam ponselnya
" ucap Shena terse
alah jadi engga enak," seru Rangga memb
l menuangkan saus dan
, termasuk Shena yang sedang menyeruput mie dari baksonya. Matanya bertemu dengan Athur me
us punggung Shena dan memberikan minumannya. Seketika waj
melirik Athur yang berjalan melewati dirinya dengan tatapan yang sinis kearah Shena, S
Mau aku beliin jus jeruk lagi
alanya, " Engga usahkak
ra cowok itu ya?" Rangga menunjuk Athur, She
pas tiba-tiba kantin jadi rame banget,
nak ba
engga tau pinda
aksonya? Kayaknya itu kebanyakan saus deh," seru Rang
mang suka pedes," balas
," ucap Rangga yang di jawab anggukan oleh
nya dengan napas yang memburu. Ia mengeluarkan pisau kecil yang berada di saku celananya, lalu
pannya menghalangi penglihatannya. Athur menatap gadis itu dengan tajam. Namu
ka," ucap gadis itu m
tangannya, dia memasukkan pisaunya kembali ke sakunya,
eh ke belakang dan melihat meja Rangga dan Shena yang terlihat
menatap gadis itu dengan tatapan membunuh, gadis
muncak, dia mengepal tangannya lalu memilih untuk pindah meja meningga
?" tanya gadis itu lag
sa awa
wok engga percaya kal
ang jalang
yang sebenarnya, dia itu punya banya
AK
menggebrak meja dengan sangat keras membuat
harus siap memilih dibunuh dengan perlahan atau di bunuh dengan ganass..." bisik