uka mulutnya untuk merespons apa yang wanita itu ucapkan, terlihat seseo
n. Dia menatap Anne dengan tatapan marah
nya, Kevin bahkan tidak ingat bahwa
etakutan, Anne menoleh dan menatapnya, dia merasa sangat
ara. "Kamu tidak tahu apa salahmu?" Tangannya bergerak menunju
mulai berkumpul di sekitar mereka dan
kosong yang Anne pegang. Tidak butuh waktu lama bagi mereka semua untuk ikut menuduh Anne, berkata bahwa Anne
ara tamu yang hadir kin
yudutkannya, Anne masih bertek
lagi gelas yang bahkan tidak b
. Kemarahannya sudah tidak bisa ditahan lagi,
menghakimi. Suasana berubah menjadi sepi hingga jika ada benda yang
idak ingin melawannya. Anne menatapnya untuk yang t
natapnya lagi. Kevin berkata dengan giginya yang terkatup, "Mau ke mana?
a saat Kevin meremas pergelangan tangannya dengan begitu kera
dan mengenai gaun Cherry, tapi satu hal yang Anne inga
iumannya jauh lebih tajam dibanding sebelumnya, Anne mencium ada a
hembusan angin, aroma itu telah menyeb
ni memiliki bau y
tidak melihat saat hal itu terjadi, tetapi A
ka, Cherry memohon kepada Kevin. Cherry sebagai korban menunjukkan belas kasihannya pada Ann
nku," tambah Cherry dengan nada yang lembut dan p
herry dengan ganas setelah apa
ngar seperti Anne memang seng
a mereka menjebak
...
menabraknya, Kevin menariknya kembali dan berteri
bur sesaat dan kakinya lemas. Tak lama kemudianahnya yang kini semakin pucat. Kevin tetap memasang wajah d
n, Kevin sangat tidak menyangka Anne diam-diam menentang Cherry.
dadanya cukup kuat dan jika Kevin tidak bisa lagi
tak, "Berhentilah berpura-pura! Jangan pikir aku
elesaikan kalimatnya, An
matanya tertutup rapat. Kakinya terasa sanga
in merasakan sedikit kecemasan di hatinya, tapi pe
ya dengan suara yang sangat kencang,
an kuat, tetapi Anne tetap tidak bereaksi da
aranya masih terdengar marah dan
idak bereaksi
ng pria yang terdengar cemas namun tetap
ara tamu, melewati Kevin dan menghampiri
isa mengendalikan amarah yang siap meledak
e di balik dalih melakukan pekerjaannya, Sam yakin bahwa tidak akan ada yang m
menunjukkan sedikit kegelisahan, seolah-olah akhi
jawab Sam dingin sambil me
alan ke arah sofa, orang-oran
khirnya sampai di sofa dan memb
angan Anne dan merasakan denyut
si yang gugup, tidak ada seorang pun yang berbicara, mereka
spresi Sam berubah, raut kekh
Sekarang rahasianya sudah terbongkar," ucap Kevin. Melihat Sam
g terjadi antara Sam dan Anne, Kevin ju
edikit kesal, kemudian dia mengulurkan t
terdengar serius saat m
g dikatakan Sam, tangannya membeku
demamnya." Sam mengabaikan pertanyaan Kevin d
un. "Ulangi apa yang baru saja kamu katakan," pintanya. Tatapan ma
ang di sekitarmu." Tidak bisa menahan amarah di hatinya lagi, Sam kemudian be
a mendengarnya dengan jelas. Anne sedang hamil. Namun, mere
an, orang itu adalah Selma, "Ambil handuk dan
intaan Sam lagi, orang-orang di seki
epal erat, tetapi ada ekspresi kegembiraan di matanya. 'Setelah bayimu lahir, kamu tidak akan
n seorang anak untuk Keluarga Pratama. Saat mereka masih resmi sebagai pasangan s
Kevin hanyalah Anne. Namun, Anne begitu mendominasi hingga dia tidak me
nkan demam di tubuh Anne berhasil. Kin
ita gembira yaitu Keluarga Pratama akh
r, Kevin, Tuan Carl dan Selma menunggu di
tidak suka saat Keluarga Pratama memberikan semua perhatian mereka pada Anne. Namun, memikirkan tentang
at ada enam orang di sekeliling tempat tidurnya. Namun ketika tatap
t menyentuh tangannya dan menghentikannya untuk bangun. "Kamu hamil. Kamu haru
dikatakan Sam, tang
ikut memperingatinya, "Kamu harus lebih hati-hati. Bagaiman
erita kehamilannya perlahan menghil
emudian berkata, "Ayo kita semua keluar sekarang agar dia bisa b
ngat dan puas. Kemudian dia berjalan keluar dar
in dengan kuat untuk meng
iri di sana dengan mata yang tertuju lekat pada Anne. Dalam tatapannya dapat terli
evin merasa sedikit canggung. Dia selalu
ingsan, dia tidak ingin pergi dari sana. Namun, K
ang ingin kuk
nyian, memberinya alasa
n dia berbicara dengan tergesa-gesa, "Kamu pergilah le
ngannya membuatnya tidak punya pilihan lain. Sebelum berbalik dan pergi dari sana, Ch
ir Cherry mencium pipinya, dia kemudian mengusap pipinya. Namun, s
ng akan dia katakan, tetapi Anne memutuskan untuk ber
bencian atau kegembiraan, melainkan hanya keputusasaan, "Aku bukannya ingin melarik