au naik motor
tor," ja
ak pernah bisa nai
pot. Motornya aku pakai u
ku jalan kaki s
jalan dengan saudariku ya
bisa
g Main dan Della ikut menuju ke pasar. Sayang waktu itu aliran sungai sedang deras. Jembatan yang ada masih r
ita lewat sana s
erbang saja,
ran
ecara mendadak muncul di tangan Mai
KIta tak perlu bunuh di
gan erat pisau itu dan jangan
a?" tany
engan berkonsentrasi pisau bisa mengangkat tubuh mai
yakin dengan ucapan Main. Kin
Secara perlahan Main dan Della maju sedikit demi sedikit. Derasnya arus sungai yang berada
sudah sampa
a. Rasa takut kini telah hilang. "Mas, lain kali kalau mau mengajak terbang bilang dahu
eberapa lelaki yang sedang mena
merona. Tiada lagi daya Della untuk menahan rasanya. Paras w
," tawa kecil Main. Tangannya dijulurkan
tangan Della membrikan pisau yang di
penuh untuk mengembalikan pisau. Tapi setelah sekian lama pisau tak hil
Mas?" tan
Ah, sudahlah." Main membua
in. Segerombolan pemuda dengan wajah sangar duduk di sana. B
a," kata seorang pemuda. Terlihat da
uk," kata Della. Bersama
di tangannya di buang. Dipegang tangan Della yang masih
, sebentar saja," kata pemuda
ntak tapi tak bisa. tenaga yang dia mi
gitu. Jika tak mau jan
gu temanku," kata
a ganggu saudar
saudara jangan pelit atau
pa?" ta
gota lain melakukan hal yang sama. Benda kecil nan tajam telah bermain di sekit
alian." Dengan berkonsentrasi pi
us tangan pemuda terbut. Darah keluar di sekitaran pisau. rasa sakit sanagt menusuk hati. genggaman pada tangan Della terlepas. "
nku!" teriak sang ketua pemuda
tempat lain. Secepat mungkin Main menahan serangan itu. Keduanya saling adu pisau. Meski kalah tenaga tapi pisau bercahaya menambah radius serangan Ma
tak mereka menyerang Main. dari berbagai arah serangan dilakukan. Tapi ketika pisau tela
ngkap sudah kedua pisau cahaya milik Main. Dengan genggaman yang kuat pisau mengeluarkan cahaya hingga panjangnya menjadi sekitar
demi serangan mereka lakukan. Dentingan demi dentingan bunyi
a lempar. Tiada satu pun mengarah pada sasarannya. Lagi-lagi Main menghilang dan kini mucul di dekat botol mineral. "Maaf Mas-mas semua, aku haua. Aku minum dulu, ya."
berbalik arah dan langsung m
*
sebuah tas. Patung replikasi monster dia keluar. Darah segar masih ada di perut pemud