/0/2421/coverbig.jpg?v=3258e29f4520ad28f62dbd948b68fc3a)
Main, seorang pemuda yang lemah dan tak tahan pada sinar matahari. Suatu saat dia terpaksa kembali ke desanya karena sebuah misi untuk menghancurkan mustika ular hijau. Tapi langkahnya harus sering terhenti ketikan dia berhadapan dengan pengguna piranti mistik. Belum lagi beberapa konflik harus dia hadapi, baik depan manusia maupun makhluk lain. Berbagai cara dan informasi harus dia tempuh agar dapat mengetahui keberadaan mustika tersebut dan menghancurkannya.
Awan putih menghiasi langit. Menutupi cahaya sang mentari. Jalan aspal hitam menjadi teguh karenanya. Tiupan angin menambah kesejukan. Melintas sebuah bus dari luar kota. Berhenti ketika mencapai sebuah pasar. Para pemumpang mulai turun. isi di dalam bus berkurang drastis. Main, seorang pemuda yang turun dari bus tersebut. Sebuah tas dia gendong di bahunya dan yang satunya dijinjing di tangan kanannya. Terik mentari telah tak terhalang awan lagi, Terpaksa pinggir bangunan dia pilih. Kulit sawo matang yang dia miliki tak bisa menahan panasnya cahaya matahari.
Topi putih yang dia gunakan tak mampu menutupi hawa panas.
Setengah jam sudah Main menelusuri jalanan. Kini terpaksa dia harus menyeberangi sebuah sungai. Jembatan penghubung yang ada di sana tak mampu lagi menahan beban yang dia tanggung. Perkebunan nan lebat telah dia lewati. Disebuah rumah terpampang jelas di depannya. Seorang duduk di luar menjadi target untuk Main.
"Bu, aku mau tanya. Rumah Della dimana?" tanya Main.
"Maaf, kamu siapa?" tanya perempuan itu.
"Namaku Salamain. Aku saudara jauhnya Della," jawab Main.
"Silahkan kamu jalan kira-kira 200 meter lagi. Ketika ada rumah depan ornamen batu granit di depannya rumah Della putrinya Sembada berada di depannya," kata sang ibu.
"Terimakash, Bu."
"Sama-sama."
Main meneruskan kembali perjalanannya. 200 meter kurang sedikit telah dia lalui. Rumah hijau megah dia sambangi. Tapi Main malah berbelok ke rumah yang ada di depannya. Rumah nan sederhana dia ketuk pintunya. "Tok tok tok," bunyi daun pintu yang diketuk Main.
Berkali-kali Main mengetuk pintu tersebut. Tak berselang lama keluar seorang perempuan dari dalam. Kaos hitam tanpa lengan dia pakai. Rambut sebahu tanpa hiasan terurai begitu saja. "Mas, Anda mencari siapa?" tanyanya.
"Della Safitri, sudah lama kita tak bertemu. Ini aku, Salamain Rael," sapa Main.
"Oh Mas Main, silahkan masuk," ajak Della.
Rumah yang sederhana dimasuki Main. Sebuah kursi yang ada di ruang tamu tempatnya duduk. Minuman dingin yang disajikan Della menjadi pelepas dahaganya.
"Della, desa ini berubah total sejak aku terakhir ke sini. Sekitar lima belas tahun yang lalu," kata Main.
"Ini semua berkat bantuan dari Pak Badrun. Sejak sepuluh tahun yang lalu Pak Badrun membangun total desa ini. Tapi Mas ke sini ada perlu apa?" tanya Della.
"Aku ada sebuah misi yaitu mencari dan menghancurkan mustika ular hijau. Menurut petunjuk yang ada mustika berada di dekat desa ini," jawab Main.
"Mas, mengapa mustika itu harus dihancurkan? Dan dimana tepat keberadaannya?"
"Mustika itu memiliki kesaktian mampu membuat orang menjadi kaya. Kenapa harus dimusnahkan sebab jika mustika tersebut terisi darah yang cukup maka bisa berubah menjadi ular yang sangat berbahaya. Jika ular tersebut memangsa banyak orang bisa saja satu desa ini habis dimangsanya. Karena itu aku harus menghancurkannya."
"Mas punya alat untuk melacaknya?"
"Ada tapi tingkat ketelitiannya paling kecil radius 2 km. Untuk itulah aku akan menginap di sini, maksudku di bekas rumah ayahku."
"Mas beristirahat saja dahulu di sini. Nanti sore kita akan ke sana."
"Tapi ibumu dimana? Ayahmu juga tak ada."
"Orang tuaku mengantarkan masku untuk melamar calon istrinya. Jadi aku sendiri yang ada di rumah."
Dua jam sudah waktu berlalu. Rasa capek setelah sekian lama berjalan terbayar sudah. Kini Main dan Della menyambangi sebuah rumah. Rumput ilalang tumbuh mengelilingi rumah tersebut. Tembok dari bambu telah tak kuat lagi menahan angin. Para serangga membantu pelapukan kayu tersebut. Beberapa tiang penyangga telaah rapuh dimakan rayap. Tak puas sampai di depan saja, Main mulai membuka pintu rumahnya sendiri. Sayamh, pintu malah terjatuh ke lantai.
"Mas yakin mau tidur di sini?" tanya Della.
"Tentu, ini rumahku sendiri. Jadi akan aku tempati bagaimana pun keadaannya," kata Main.
"Tapi tak ada kamar mandi di sini," kata Della.
"Aku tahu."
Tiada kesanggupan Della untuk menahan Main. Pulang ke rumah menjadi pilihannya. Tapi beberapa dengan Main. Rumah yang penuh dengan sarang laba-laba itu dia tinggali. Sebuah kotak yang tertanam di dalam tanah dia ambil. Sepasang pisau belati tersimpan di sana. Meski telan puluhan tahun tak digunakan tapi pisau tersebut tak berkarat. Main membersihkannya dan bersiap untuk mencoba. Sebuah lemparan dia lakukan. Rumput yang dilewatinya sedikit terpotong. Dengan berkonsentrasi yang sungguh-sungguh pisau yang terlempar kini kembali ke tangan Main. Rasa penasaran main masih tinggi. Dengan konsentrasi yang penuh pisau tersebut bisa bercahaya. Kini pisau telah tertambah panjang dengan adanya cahaya. Sekali lagi pisau dilemparkan. Rumput yang terkena cahaya pisau terpotong dengan rapi. Berkali-kali main melemparnya hingga hati terasa puas. Ditaruhlah pisau di luar rumah hingga dia tak tahu keberadaan pisau tersebut. Dengan berkonsentrasi pisau kini secara tiba-tiba berada di tangan Main. "Wow, keren. Sekarang aku bisa menguasainya," katanya sendiri.
Dari balik dinding sejuta lubang terlihat sekilas ada yang aneh. Main melemparkan pisaunya ke arah sana. Tapi laju pisau terhenti dan kembali ke tangan Main. Berdiri dan melihat dengan mata kepala menjadi pilihan terbaik daripada harus menghancurkan dinding rumahnya. Ketika itulah muncul sesosok ular hijau. Rasa takut akan racun pada ular sempat menghinggapi hati Main. Perasaannya sirna setelah si ular memangsa hewan kecil di sekitarnya.
Tinggal di rumah reot menjadi momok menakutkan bagi Main. Segala barang bawaannya kembali dia ambil. Rumah Della menjadi tujuannya kembali. Sekali lagi pintu rumah Della dia ketuk, "Tok tok tok."
Sekarang yang membuka pintu sesosok laki-laki, umurnya sudah paruh baya. Baju bagus nan rapi dia kenakan. "Mas siapa?" tanyanya.
"Paman, aku Main," jawab Main.
"Wah, ternyata kau sudah besar. Sudah bekerja atau belum?" tanya sang paman, Sambodo.
"Aku belum bekerja. Aku masih menjalankan sebuah misi," jawab Main.
"Ceritanya nanti saja. Ayo masuk dulu."
Kembali lagi Main masuk ke dalam rumah Della. Kali ini lengkap sudah keluarga Della. Berbagai sajian ada di dalamnya.
"Main, bagaimana keadaan kedua orang tuamu?" tanya Sarinah, istri Sambodo.
"Ibu dan ayahku sudah berpindah dimensi. Kini aku sendirian di dunia ini," kata Main agak sedih.
"Main, kamu jangan begitu. Anggap saja kami ini orang tuamu sendiri. Sekarang sudah bekerja atau belum," kata Sarinah.
"Aku masih menjalankan semua misi. Kebetulan misinya ada di sekitar desa ini. Misiku untuk menghancurkan mustika ular hijau. Alat pelacaknya kurang canggih. Jadi aku harus bisa menemukannya dalam radius dua kilometer," kata Main.
"Saudaraku, rumahmu sudah tak layak huni. Bagaimana kalau kau tinggal di sini terlebih. Hitung-hitung menghemat pengeluaran," kata kakaknya Della, Raka Saputra.
"Tapi bagaimana dengan calon istrimu?" tanya Main.
Sota seorang pemuda yang berusia 20 tahun. Sota seorang lelaki pengangguran berat. Dia sangat malas beraktifitas. Sota seorang yang cerdas dalam kelicikan. hari-harinya hanya diisi dengan bermain gawai. Artisa seorang ibu yang berusia 45 tahun. Artisa berbeda dengan anaknya, dia sangat rajin bekerja. Dia juga perhatian pada Sota. Artisa juga sedikit licik walau tak selicik Sota. Sifat malas Sota membuahkan rasa kekhawatiran yang sangat besar di hati Artisa. Karena itu Artisa ingin mengubah sifat Sota secara total. Artisa menempuh cara yang tak biasa yaitu dengan mengubah tubuh Sota. Apakah yang terjadi pada Sota? Apakah dia bisa berubah sesuai dengan harapan Artisa?
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Kesalahan satu malam, membuat semuanya menjadi hancur lebur. Miranda berawal hanya bersenang-senang saja, tapi sialnya malah dia terjebak malam panas dengan Athes Russel. Hal yang membuatnya semakin kacau adalah pria itu merupakan teman bisnis ayahnya sendiri. “Kita bertemu lagi, Miranda,” bisik Athes serak seraya memeluk pinggang Miranda. Miranda mendorong tubuh Athes keras. “Shit! Menjauh dariku, Jerk!” Athes terkekeh sambil membelai rahang wanita itu. “Bagaimana bisa aku melupakanmu? You’re so fucking hot.” *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)