img  /  Bab 1 Bukan Malam Pertama | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Penulis:
img img img

Bab 1 Bukan Malam Pertama

Jumlah Kata:1215    |    Dirilis Pada: 03/03/2025

Suara mas Ammar berteriak tertahan. Gejol

u dengan paksa hingga mendekati tempat tidur. Lalu pria

njang. Sehingga membuat kedua kakiku tidak mampu lagi menopang tubuhku se

elimutiku membuatku terpaku di tempat. Terleb

tatapan matanya yang penuh dengan denda

n?" Geramnya seraya memegang da

amu dan t

a belah pipiku dengan ibu jari dan keempat jarin

mas Ammar tidak peduli. Dia justru semakin memperdalam tekanannya. Hingga unt

dengan lemah lembut? Menyentuhmu dan membelai

ku yakin, dia sudah mengerti jawabannya. Meski tanpa aku mengatakan.

an mi

ipiku dengan mendorongnya seca

uk. Perintah Tuhan untuk memperlakukan istri dengan baik seolah hanya seperti dongengan saja. Dia begitu kasar. Seolah a

ah amarah. Sorot matany

nah menganggap aku sebagai bagian dari kehidupan

ya terhadapku. Namun tidak berhenti di situ. Dia justru beralih meremas bagian sensitif pada bagian dadaku d

as." Eran

menggugah rasa iba dalam hatinya. Dia terus saja melancarkan aksinya. Seluruh penutup auratku dia lepas dengan paksa. Sungguh, dia telah memperl

a. Maka nikmati saja

wal dengan kata-kata manis merayu. Kemudian saling berpagut dalam kasih. Mendesah menikmati setiap sentuhan. Tapi itu tidak berlaku bagik

intaan abah dan ummi? Bukankah kam

ku sebagai seorang istri dengan perlakuan yang dipenuhi gelora syahwat bercampur murka. Dia koyak harga diriku. Seolah aku ini hany

menggigit bibirku sendiri karena rasa sakit itu. Bisa bayangkan bagaimana rasanya

erdu kata-kata manis mengundang kehangatan karena nyala api cinta yang berkobar. Hingga melambungkan anganku melayang jauh ke atas awan. Menari di antara taburan bintang-bint

hamil." Ucap mas Ammar tepat di depan w

agi kecuali aku sendiri yang menginginkan

g menginginkan? Bukankah itu sangat ego

nya. Tapi kenapa dia tidak melakukannya dengan penuh cinta? Meski dia tidak mencintaiku, apakah tidak bisa di

Hari-hari berlalu dengan begitu kaku. Terasa dingin dan beku. Tidak ada taw

hatinya luluh. Lalu perlahan mulai mencinta

mmi. Di luar, aku dipaksa oleh mas Ammar agar berprilaku seperti seorang istri y

au sekedar basa basi memuji masakanku. Atau memuji penampilanku. Tapi jika sedang

benar-benar lelah dan tidak ada lagi energi yang tersisa. Bukan dengan tidak sengaja dia melakukan itu. Aku tahu, dia memang menghind

. Namun tidak bisakah dia menyisihkan sedikit saja ruang untuk cintaku? Tida

orang istri, tak bisakah dia memandangku sebagai seoran

entang cara menghormati dan menghargai perem

miliki aturan dalam pengelolaannya? Bukankah seharusnya suami maupun istri itu hendak

i, mas Ammar sudah memperlak

lingaku saat dia meno

tas. Jadi, jangan pernah berharap aku meng

n lebih keras dari suara petir yang menyambar di luar kamar pen

saat itu. Tentu saja itu sangat menyakiti re

ah impian belaka. Aku memeluk tubuhku sendiri yan

cintaiku, lalu ken

telah berbuat dzolim terhadapku

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY