u dan tangannya bergerilya l
m Bram. Aku belum berani melihat seperti apa penis om bram itu. Aku masih terlalu malu untuk itu."Mphh jangan keras-keras saya
e dadanya yang bidang yang tumbuh bulu lebat. Masih dengan mata terpejam aku mencoba menirukan a
eruss say
itu aku merasa bangga bisa membuat dia begitu nik
mbuatnya semakin meradang. Mulutnya tak henti-hentinya mendesis seperti kepedasan. Tangannya terus mendorong kepalaku ke bawah lagi. Kini aku merasa daguku menyentuh benda keras yang se
eter milik om bram. Gila! Kataku dalam hati besar sekali... Bentuknya coklat kehitaman dengan kepala mengkilat persis topi baja tentara! Sementara itu kantong pelernya tampak menggantung gagah dan penuh! Seperti ini rupanya batang daging
an didekatkannya ke arah batang dagingnya. Dengan canggung bibirku m
nton sama temanku aku coba dengan om Arya dengan nakal kusedot biji peler bergantian membuat pantat om bram terangkat. Sementara kedua kaki Om bram menjuntai
Terussshh oughhh" bagai orang
i ke lantai. Ia berdiri di antara kedua belah pahaku. Kemudian tangannya membimbing batang dagingnya yang sudah berlendir d
ang itu". Ucapku ketakutan . Ego ku
nya Om bram perhatia
. Tolong jangan yang itu..
." kata Om bram sa
aya janji deh" lanjutny om bram dengan suara pa
ya yang tersisa paling berharga Om" aku merintih antara nafsu dan takut. Saat ia
kuat lagi sayang, please aku.. Mohon," kata Om bram masih dengan terbata-bata dan wajah yang memel
harus menahan ini s
kan dada bidang Om bram menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki dja mencium bau badan om bram membuatku m
yat
utar-mutar dan menusuk-nusukkam batang dagingnya di sela-sela bibir lubangku. Sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar b
i masuk..., diluar
cin oleh cairan. Aku begitu terangsang. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat l
mbali berkelejat menahan kenikmatan. Aku harus mengakui kehebatan Om bram untuk yang kese
enjerit ketika kurasakan kelentitku berdenyut-den
ekan kelentitku. Aku berkelejotan, sementara napasku semakin memburu. Gerakanku semakin liar saat liang kemaluanku berdenyut-denyut. Lalu aku te
buhku. Kali ini ia benar-benar menguasaiku. Dari kaca meja rias disamping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Oom bram yang tinggi besar mulai menindihku. Lalu Om bram membalur ke
. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya.
hirnya Oom bram melepaskan bibirnya dari pagutanku. Ia lalu menempatkan batang dagingnya di belahan kedua bola- bolaku yang sudah dilumuri body lotion. Kedua tangannya
antunya menuntaskan nafsunya akupun membuka mulutku dan menjilati ujung kemaluan itu setiap kali terdorong ke atas. Hal itu berlangsung beberapa lama hingga kurasakan ayunan pantat om bram mulai makin cepat. Gesekan batang dagingnya yang terjepit ke dua bola- bolaku pun
epit dadaku mulai mengedut-ngedut. Tubuhnya mengejat-ngejat sepert
h.. Arghh
. Cratt.. Cra
tih kental yang banyak sekali. Sialnya cairan itu sebagian besar tump
cairan hangat pria, akupun mencobanya menelannya aku merasa enak cairan hanga
yang belum pernah merasakan hal inem lakukan dan tidak
u mau menerima nya..." bisiknya
uman sampai akhirnya diambilnya ujung seprei dan dibersihkannya bibirku dari sisa-sisa ceceran air h