a-ku. Aku tak sempat menutupi bola- bolaku yang terbebas karena dengan cepat kedua tangan Om bram telah mendekap kedua bola- bolaku, Aku hanya pasrah dan membiarkan tangannya meremas dan mempe
ar tanganku memegang tangan Om bram seolah
gga jatuh. Kini tubuh bagian atasku sudah telanjang sama sekali. Ha
Ini membuat syarafku semakin terangsang hebat. Apalagi tangannya yang kokoh tetap meremas kedua belah bola- bolaku dengan gemasnya. Ada rasa saki
.. Sudahhh Oommm
ke atas lutut. Separuh buah pantatku yang bulat dan mulus terbuka sudah!! Lidah Oom Bram terus menyerbu buah pantatku kanan dan kiri secara bergantian. Tubuhku meliuk dan
a ke mata kaki. Lalu tanpa sadar aku membantunya dengan melepaskan CD-ku dari kedua kakiku. Kini aku sudah bugil
h sekalipun telanjang dihadapan laki-laki. Aku tak menduga akan terjadi hal seperti ini. Dengan om Bram ayak dari fl
ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, b
pat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Aku pun terkejut benda asing di bawah milik om bram yang memiliki panjang dua puluh cent
jadi ingat saat aku pernah di kasih lihat
gan oomhh..!" ka
hh" desisku antar
a malah mulai menjilati leherku. Ia menjilati dan menciumi seluruh leherku dan meninggalkan bekas lalu merambat turun ke dadaku. Aku memang pasif dan diam, namun nafsu birahi sudah se
engan gemasnya om bram menghisap kembali kedua sumber susuku secara bergantian. Rangsangan yang kuterima begitu dahsyat untuk kutahan. Apalagi b
i menggoyang pinggulku di atas pangkuan Oom bram seperti gerakan film BF pernah ku n
ak kuat untuk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Om bram yang kekar me
ini inem takut.." Kataku sambil
an mengambil , percayalah inem..."
n.. Oom.." pr
hingga menjuntai ke lantai. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sam
dapat memandang seluruh tubuhku dengan leluasa di dalam pikiran d
" katanya dengan suara parau tanda
erusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didada dan celah pahaku, tetapi dengan cepat tangan Oom bram memegangi lenganku dan merentangk
apa yang harus kulakukan. Yang jelas aku kembali merasakan adanya desakan yang semakin menggebu dan menuntut penyelesaian. Sementara kedua tangannya merayap k
lubangku. Tubuhku terlonjak dan pantatku terangkat
kepala Oom bram lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku sedangkan pantatk
at sangat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan kar
mengejang bagaikan tersengat aliran listrik. Aku mengejat-ngejat dan menggelepar saa
dai om bram menaklukan wanit. Pantatku secara otomatis terangkat hingga wajah Om bram semakin ketat membenam di antara
bisiknya setelah napasku mulai teratur aku yang di panggil
hhh
birahi ini. Ia pun lalu membaringkan diri di sisiku. Tangannya sekarang membimbing tanganku
r, tiba-tiba tiba aku bayangkan apa benda ini bisa masuk di lubangku. Benda itu terasa hangat sek
ocok benda itu. Om bram pun kemudian menarik tubuhku hingga aku berbaring mirin