a semakin terjerat dalam dunia yang tidak ia pilih, dunia yang penuh dengan kekejaman dan rahasia gelap yang tak ada ujungnya. Leonidas, dengan
mar tidurnya yang luas dan mewah itu tidak lagi memberikan rasa aman. Ketegangan di antara dirinya dan Leonidas sudah tidak bisa disembunyikan. Setiap kali mereka
ke berbagai sudut, mencoba menenangkan pikirannya. Namun, tiba
lun
iri di ujung lorong, matanya yang tajam menat
usaha menahan perasaan yang
wab Leonidas singkat. "Ada
tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Leonidas. Namun, meskipun hati
a-peta yang biasa tergantung di dinding kini tampak lebih rumit, lebih penuh dengan tanda-tanda ancaman yang semakin nyata. Ada percakapan serius di balik setiap
a Leonidas, suaranya penuh dengan tekanan. "Semakin lam
wabnya, suaranya lebih dingin daripada yang ia rasakan sebelumnya. "Kau bilang k
ng penuh kerumitan. "Kau tidak mengerti, Laluna," katanya akhirnya. "Apa yang kita hadapi bukan hanya kelu
a mereka?" tanyanya, suaranya penuh kebi
k," katanya pelan. "Namun, satu hal yang pasti: jika kita tidak bergerak
kin cepat. "Jadi apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya, h
suaranya penuh dengan keseriusan. "Tidak hanya sebagai istri d
anlah orang yang mudah terpengaruh, namun dalam keadaan seperti ini, semuanya terasa kacau. "Dan
tunjukkan. "Kau tidak punya pilihan, Laluna. Kau sudah terperangkap dalam dunia ini se
antara mereka. "Aku benci ini," bisiknya. "Aku benci perasaan ini, benci
trasi. "Aku tahu kau benci ini. Aku juga benci banyak hal tentang hi
ku lakukan," katanya, suaranya hampir pecah. "Kau membuatku terjebak dalam pernikahan ini, dalam duni
idak ada yang siap untuk hidup seperti ini, Laluna. Tapi kita t
entang masa depan mereka berdua. Apakah mereka akan berhasil melewati semua ini, ataukah dunia yang mereka