img Perfect Servant  /  Bab 2 Pria yang Patah Hati | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pria yang Patah Hati

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 01/01/2025

menabrak kendaraan lain dalam upayanya mencari kecepatan. Tentu saja tingkah ugal-

gila yang mengemudi untuk mencari kesenangan. Dia hanya sedang dipenuhi dengan emosi tak terkendali ketika dirinya dilanda patah hati. Ya, si pengedara

nya melambat hingga akhir

SIAL

mengarah di bagian merah. Dia turun dari kendaraan roda dua terseb

sing. Biasanya Angga adalah salah satu dari mereka yang menyukai hal-hal seperti ini. Berjalan di tengah temaram cahaya elektrik buat

ika saat ini saja hatinya tengah diliput

arusnya memang begitulah jadinya bila rencana yang dia buat berhasil sukses. Tetapi kini cincin ini sudah tidak bertuan

r

n memantul di jalan. Berhenti tepat di kaki seseorang yang bergerak cepat me

asa ini p

ang disodorkan kepadanya tanpa merasa

ah tidak butuh," uja

kan

mau," tambah Angga tidak peduli sa

*

unggu

emuda. Tetapi dia justru malah teru

ri kotak tersebut. Dengan cepat dia menutup kotak tersebut dan kembali mengejar si pemilik. Namun sialnya si pemuda su

t apa, pada akhirnya dia memilih menyimpannya ke dalam tas

*

h otomatis terbangun ketika pagi telah tiba. Wanita itu kemudian menuju lemari

is berwarna ungu berlengan pendek sebatas lutut. Riri beranjak mengambil tas yang dia gunak

terasa asing lantaran dia tidak pernah membeli atau memilikinya. Sebuah kotak beludru. Penasa

-tiba saja diberikan kepadanya oleh seorang pemuda berkacamata. Pria it

nghalau bayangan pria tak berna

isnya dan mendapati bahwa cincin itu terlalu besar untuk ukuran jarinya. "Cincin ini memang bukan punyaku, wajar saja ukurannya tidak pas," sahutnya sambil menghela napas. "Kalau ada kesempatan aku in

ikan cincin tersebut tiba-t

" sahut wanit

seseorang dibalik

ki agak bingung dengan mak

kau sibu

Riri tiba-tiba m

int saja,

, jadi aku minta kau jaga tokoku ya. Lagipula kau juga baru p

g itu selalu saja cepat tanggap kalau masalah

lnya. Tapi karena dia adalah sang sepupu dan rumahnya tidak jauh dari toko orang itu. Maka

a punya waktu mengecoh para penagih hutang. Tapi tentu saja

ku dengan mahal kal

tidak berjalan terlalu lancar. Nanti kalau sudah be

pria bodoh yang tidak tahu caranya menghi

i tidak usah diulang lagi. Kepalaku rasanya mau pecah kalau kau mengomel terus. Oh... aku juga punya sesuatu di toko yang waktu it

lih untuk menyerah. "Baiklah, tapi aku ingatkan kalau be

jumpa lagi, sepupu. Kali ini baik-baiklah pada mere

saja see

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY