ya seakan beku, terlalu banyak yang harus dipikirkan. Sejak pertemuannya dengan Ray dua jam lalu, pikir
ya sesak. Setiap batuk yang terdengar dari arah kamar itu adalah pengingat akan kenyataan pahit yang dihadapinya. Biaya pengoba
, masa depan keluarganya akan semakin gelap. Namun, menerima tawaran ini berarti menyerahkan dirinya pada kehidupan ya
a mendapatkan kekuatan untuk membuat keputusa
us aku lakukan sekarang
itu, suara lembut ibun
" Suara Ibu terdengar dari pint
aksakan senyum. "
dokter bilang kalau kita tidak segera lanjutkan pengobatannya, keadaannya bisa semakin parah." Suarany
bunya, ingin berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi ia tahu ken
Ibu dengan mata berkaca-kaca. "Ibu tidak
nangis, tapi air mata tak kunjung keluar. Dalam situasi seperti ini, Hana tahu bahwa
bergetar. "Aku punya solusi. Tapi
na dengan cemas.
tawaran dari Ray. "Aku... aku ditawari pernikahan kontrak oleh seseorang. Seorang p
penuh kebingungan. "Pernikahan
ya untuk satu tahun, Bu. Tidak ada perasaan yang terlibat. Itu hanya untuk menjaga citra dia di d
, ini... apa kamu yakin? Pernikahan bukanlah hal mai
. "Kalau aku menolak, aku nggak tahu gimana kita bisa bertahan. Kita nggak punya uang untuk
ahwa ibunya merasa terjepit, sama seperti dirinya. Mereka berada di p
"Aku nggak mau dia merasa bersalah atau terbeba
rcaya padamu, Hana. Kalau ini keputusan yang kamu rasa benar, Ibu akan me
rasa sedikit lega meskipun hatinya masih penuh kebingungan. Setida
*
mikirkannya sepanjang hari, berulang kali. Rasa bimbang masih ada, tapi ia tahu waktunya ham
ada dirinya sendiri. "Aku melakukannya
arat yang tertulis, berusaha memahami dengan jelas apa yang ia setujui. Satu tahun. Hanya satu tahun. Itu mungkin ty keesokan harinya. Syarat utama yang ingin ia tekankan adalah bahwa tidak boleh ada perasaan yang terlibat. Ini haru
alik itu semua ada ketegangan dan tekanan yang juga ia rasakan.
embuskan napas panjang. Keputusan telah d
bisa." Hana menyemang
*
etap tenang dan dingin seperti biasa, namun ada sorot kepuasan di m
"Tapi ada satu syarat. Tidak b
tersenyum tipis. "Saya menge
ang lebih tegas, meski di dalam hatinya, ia t
ahnya. "Selamat datang d
a hidupnya baru saja berubah. Meskipun pernikahan ini palsu, konsekuensinya sangat nyata. Dan ia ha
i semula. Aku melakukannya demi kamu Ayah, kamu adalah cinta pertamaku, aku sanga
a dari Saya. Saya akan memikirkan semuanya,
persiapkan diriku, p
vin yang urus semua
. Tapi semuanya itu Hana lakukan demi