A
tengk
ja aku segera bergegas menjemput Nana dan an
ah kemana dia pergi, dia sama sekali tidak men
ak-anak kok ditinggal?"
an ke rumah temennya, dia cuma bi
g memanggil anak-anak dan bermain bersama mereka. Menjelang
a yang seperti sangat bahagia setelah seharian k
kamu sudah janji hari ini aku jemput pulang ke rumah," tan
di dulu," jawabnya sambil tidak melihat m
ya seperti itu, sebenarnya hatiku ingin sekali marah tapi aku tahan karena sedang di tem
gal. Setelah pulang dari masjid, aku disuguhkan kopi dan gorengan oleh ibu mertuaku. Setiap
idak pandai memasak, apalagi setelah aku belikan sebuah handphone, dia selalu fokus terhada
a yang lagi senyum-senyum sendiri, sedangkan anak-
pun lalu menghampirinya dan mengambil handphone yang sedang ia mainkan
ambil barang orang jangan mai
g harus kamu hargai, hanya mengambil handphone
ahnya yang penu
k suka aku sepert
ada di hadapanmu, sering aku tegaskan juga kan di saat ada aku
u mau tidur, sini handphone aku," jawab Nana sambil m
ada lamunan ada apa sebenarnya yang terjadi, kenapa dia bersikap seakan-akan
dah tidur di kamar neneknya. Lalu aku bergegas masuk ke dalam kamar.Tiba-tiba p
rapa ini, asyik banget lagi ch
jawab nan
di sampingnya yang membelakangiku. Diam-
gin, mau gak?" Nana pun membalikan badannya, aku fikir dia juga mau mel
magrib, harusnya kamu tuh ngerti jangan cuma
sesekali dilayani sama kamu, lagian kamu tinggal diam s
jawab Nana sambil membalikka
ggerayangi bagian sensitif Nana, dia menolak dan mengempiska
nya, dan dia pun membalikkan badan dan seketika melayangkan
bilang, aku tuh capek, capek
ernah melakukan hubungan suami istri, kamu ini kerasukan seta
g ia kenakan, ia langsung menarik kembali celananya ke atas. Kemudian ia terbangun dan lari ke ruang ta
oleh kamu. Apa aku harus sabar terus menahan ego kamu yang sudah k
apun, sudah kutegaskan kalau aku capek. Kamu tu
an tangan ke pipinya, namun, sejenak aku tersadar dan mengucap istighfar, hingga akupun menah
itu? Kenapa harus ada penolakan, padahal aku suami sahnya bukan orang lain. Hingga di dalam hatiku bertanya-tanya, mungk
�🍁�