img Terjerat Dosen Psikopat  /  Bab 5 Bodoh dan Gila Gara-gara Pilih Sastra | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bodoh dan Gila Gara-gara Pilih Sastra

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 17/11/2024

kkan pukul 8 kurang lima menit. Dari yang Jeremi hitung, h

jalan ke area dapur dan berhenti di depan sebuah kabinet. Setelah membukanya, ia mengambil sebuah cangkir dan kopi. Saat cangkir itu diisi dengan air mendidih,

siswa akan ia selesaikan hari ini. Saat ia membuka laptop da

9. 59. Sengaja banget tuh bocil bikin ak

siswa terlihat cukup serius dengan tugas itu, mereka mengerjakan interpretasi puisi de

hitam yang sudah dingin. Hujan di luar apartemennya benar-benar membuatnya ingin segera bergelung di bawah sel

monolog diantara rasa k

pat membuatnya kesal tadi. Ia memainkan kursor

ni interpretasi mahasiswa sepanjang itu. Biasanya paling s

asa kantuknya tiba-tiba hilang. Ia menginterpretasi puisi it

a rapi. Kenapa dia kuliah di sini? Ngambil jurusan ini pula?! Dia bakal dapat dosen yang

y kasih. Akhirnya dia membalas tu

g pantas dipuji!" gumam Jere

notifikasi masuk ke dalam ponselny

? Apa langsung dikasih nilai?" batin

dan tidak ada lampiran apapun. Tapi setelah melihat di lu

membalas pesan mah

t was delivered really well. I am loo

balikan Hp itu. Sudah jad

gguin tulisanku yang lain? Wow? Aku

oleh Jeremi. Puisi itu memang cukup dalam maknanya. Si penulis punya luka

an kalau almarhum ibunya selalu menjadikan buku sebagai sahabatnya. D

yang ia pilih saat mendaftar kuliah. Mesk

kuliah di indonesia, dia harus memperjuangkan dua ha

nis!" Pak Broto menggeram ketika putri satu-satun

ve mengambil kuliah ini sebagai hobi," bujuk Olive hampir menangis. Selama ini dia s

egitu, Liv. Bilang aja kamu mau ngikutin ibumu!" Pak Broto mulai me

s belajar bisnis. Atau ... aku juga

memberi respon pada

ta yang tajam. Tapi, Olive tahu kalau

sana. Sayangnya ia harus berpuas diri dengan jurusa

tahu kenapa ia begitu marah. Tapi Olive hanya diam saja meski dibentak-bentak. Dalam satu hari, dua

konyol!!" Memey tak kuasa menahan amarahnya sampai dadanya sesak dan sesenggukan. Olive tak tahu harus bagaimana. Baginya taruhan adalah taruhan. Dia sudah

sahabatnya yang masih menangis. Hany

saja ke London." Memey masih memohon meski ia tahu kalau semua omongannya a

dan terbang ke London. Aku janji!" ucap Olive pada akhirnya. Ia tak tahu

berdua yang tahu tentang taruhan

engan Olive saa

I really car

kat. Ia bahkan tak yakin d

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY