pinta Olive pada Meymey saat mereka sudah ada di mobil. M
kalah lagi?" tanya Meymey menggoda. Ia tahu kalau anak
y!! Jangan meragukan Olive yah! Dan sekarang harus lebih pelik, ngg
ata hadiah. "Aku nggak mau lah, Liv. Taruhan kita kok jadi
eruntunganmu itu," lanjutnya dengan wajah serius. Matanya berke
ngkin, dua hari ke depan ayahmu akan bilang kepa
k kamu mikir
n dahinya. "Mungkin karena Ma
rio
a. Dan aku yakin kalau Pak Broto pasti nyuruh aku kuliah di sini aja, gant
alau kita bakal kuliah di luar negri bareng. Ayah
yang sedang sakit parah. Ia tak akan tega kalau meningg
live,
sudah mengasuh Olive sejak kecil mengguncang
a tadi malam Mbok disuruh bangunin. Tapi ma
Mbok," sahut Olive
h siapkan kamar mandi buat mandi," ajak Mbok Minah yang sudah m
an malas. Melihat penampilan Oli
" gurat-gurat wajahnya yang mu
an!! Aku jadi bangun pagi gara-gara dia. Aku nggak mau telat
harus dihormati biar ilmu gampang masuk. Berarti dos
asanya. Ia lantas mengambil selimut yan
Terpaksa lah aku harus berangkat pagi dari pada berur
an kampus. Ia sengaja selalu jalan ke dalam area kampus
lalang di dalam sana, pakaian m
kan ponselnya. Beberapa mahasiswa sudah duduk kursi besi yang
mai pengikutnya. Jarinya berhenti di postingan teman sekolahnya yang kebanyak
yenggol tangannya Olive. Ponsel yang tak terlalu era
r
itu membuat O
uh! H
u menggantung begitu saja tanpa ada kelanjutan saa
ponselnya yang penuh dengan garis-garis halus layarnya. Ia mengecek layarny
kikuk. Ia masih merasa tak nyaman dengan tata
saya nggak mau terlambat. Saya janji saya akan bertanggung jawab," ajak
a itu lantas berjalan gontai
Gerak gerik dan penjelasanya sedikit tidak tertata, tidak seperti biasanya. Saat pre
e women in the glass house. Does any of you can
erkuliahan selesai yang tinggal 5 menit lagi. Menjawab pertanyaan itu suda
Olive, right? What's
k seseorang untuk menjawab. Olive jadi sasar
ng gelagapan. Pikirannya masih melayan
end this discussion b
garuk-garuk tengk
n, lantas mengangguk
a task. Give your best interpretation about this poe
as dadakan. Mereka berhamburan keluar kelas karena jam kuliah selanjutnya masih dua jam lagi.
n sudah mulai kosong. Beberapa mahasiswa yang tersisa melirik ke a
p dekat hingga Olive bisa mencium aroma parfum yang dosen itu pakai. Aro
rin!" Jeremi menjulurkan tan
ri. Atau nggak usah dibenerin lah, aku nggak tahu bener
. Biar saya aja yang benerin. Itu bentuk t
mulutnya entah kenapa terdengar seperti perintah. Perintah yang memaksa.
ahkannya ke Jeremi. Setelah ponsel itu tersimpan di d
aku bisa ngasih tahu kamu kalau hpnya udah bener, emai
at, Pak!" p
Saya bisa memberikan hp ini k