masih di liputi perasaan kesal,
ya dia bisa ngerti!' dengus Elvan
jauh memang jarak dari villa untuk sampai di pemuki
tepat di sisi jalan sebelah kirinya dan sudah jauh dari villanya. Elvan bisa melihat
yakin, wanita yang di temukannya pingsan semalam tidak mengenalinya, karen ia
trol emosinya. Hanya saja ia memang masih enggan untuk kembali ke
nya dengan berkeliling. Menyegarka
*
n spontan ia menoleh pada arah sumber suara itu berasal. Dan benar s
ersebut untuk membawanya keluar dari tempat ini. Menuju jalan besar agar ia mudah untu
dengan cepat. Aya sempat menatap pengendara tersebut, dan mata mereka sempat bertemu. Tapi ora
Aya mende
eneruskan perjalananku dengan
dah meninggi, udara dingin sudah mulai menguar sedikit demi sedikit digant
an untuk melanjutkan perjalanannya kembali. Jik
at..." gumamnya pelan, tangannya kembali
*
i depan tamunya tersebut terlihat waj
h aman," Elvan mencoba m
uk menatap Elvan, keraguan jelas terli
gemetar, tangannya yang terlihat gemetar
erapa menit yang lalu masih membu
ik napas, "
. Apa yang menimpanya barusan benar-benar mengerikan. Untung saja ada seseorang yang
meng
ng, "Tidak, ini sudah cuk
i duduknya dan berjalan menuju dapur. Membuka lemari es nya
beberapa cemilan tersebut kemudian ia kembali menghamp
i meninggalkan villa tadi sesaat sebelum ia pergi. Bi Enah
erjadi pada malam hari saja, tidak dengan siang hari seperti
epalanya. Elvan bisa menyadarinya, dan mengerti dengan perasaan
ke jalan setapak ia menemukan wanita yang di tolongnya semalam sedang berusah
bisa membiarkannya begitu saja. Hingga ia langsu
" cicit Aya pelan ha
polisi untuk melaporkan kejadian y
ini menimbulkan sedikit kecurigaan d
h sebelumnya, tapi ku rasa itu tidak perlu, aku tidak terluka d
kan, karena tak mungkin ia bisa m
ada di sana. Besar kemungkinan mereka sudah melaporkan dirinya yang mengh
nakan kartu identitasnya untuk melapor. Jika sampai i
h..." sahut E
, jika sudah tenang aku akan menganta
," sahut Aya pelan
nya memanggilmu 'kau' saja padamu," tanya Elvan
elum membuka mulutnya, "Zanitha, Kana Zanitha!" jawab Ay
ya, "Aku akan kembali ke ruang kerjaku dan menyelesaikan
palsu yang diberikannya. Aya tidak mau mengambil resiko, jika sampai pria itu tahu siapa
mulai menjauh darinya dan tak la
erat untukku!' gum
, dan tadi ia hampir saja menjadi korban perampokan dengan kekerasan. Jika tidak
a mencoba mempertahankan tas miliknya, di mana di dalam tasnya terdapat uang dan kartu id
a, kini harus di tambah dengan ra
dmu untuk kabur, dan kau tidak bisa kembali lagi ke rum
num yang tadi disuguhkan oleh pria itu. Dengan perlahan ia mengambilnya, tapi sebelum mem
acunnya. Dia sudah menolongku dua kali..." ujar A
a memperhatikan gerak-ge
i dirinya. Tapi ia sadar setelah apa yang menimpa padanya, mun
e Cont