dnya orang yang melingkarkan tangan nya di pingga
snya memandang ku khawatir. Lucu
ak ya itu memang benar adanya bahkan Saudari ku gampang sekali bosan dengan lawan jenisnya. Tetapi, Willy dan Jessica putus dengan cara bai
ih memeluk ku dari belakang hanya satu tangan saja tetapi mungkin
ku melihat kedua lututku ya walau
Tentu saja tidak terlihat, kan dress ku di bawah lu
skan tangannya di pinggang ku, Willy berdiri di
dia tidak ada kelas untuk hari ini? Ingin menjaw
a kelas ku kosong." Wah ada kemajuan u
"Jangan berpikir bahwa aku dapat membaca pikir
arena wajah mu mudah sekali di tebak." Aku mendengus mendeng
rinding seperti ada seseorang yang memperhatikan kami berdua, aku juga lupa bahwa hari ini hari kamis yang b
a mencekam dengan ni
ujung lorong menuju ke lapangan utama menatap ke kami dengan mata berwarna merah tidak terlihat tubuhnya karena kurangnya penc
incang dan saat aku mendongakkan kepala ku, aku sungguh terkejut di lor
embedakannya adalah tidak ada asap hitam, mata mer
tidak tahu salah ku apa tetapi tatapannya mena
s dari ku. Aku berhenti dan membeku karna tatapannya membuat
berhenti,
a ini, mengapa dia memanggil ku
rah pria di hadapan ku tatapannya tidak lepas dari ku sedari tadi, aku te
ni?. Ada perlu sama
anya semakin menajam saat melihat tangan Willy yang mendekap tubuh ku. Setelah itu tanpa mengatakan apapun Pa
omy, semua yang berada di hadapannya seketika menyingkir saat Pak
." Ucap Willy pelan meman
ria dingin itu saja yang aneh datang-datang hanya mena
u. Saki
pan Willy membuat ku geli ingin menendang tulang keringnya te
an, mungkin dia kira itu akan menggemaska
tajam Willy tetapi hanya di balas gelak tawa
ki-laki yang sayangnya lumayan itu justru m
pa jika aku s
asa. Jadi, Willy membantu ku sepanjang jalan. Entah apa yang di
n jalan ku otomatis Willy
p ku bingung
pek
aat mendengar keluhan ku. Apakah dia gila? A
lang dong kalau capek. Kan bisa aku gendong sayang." Mata itu ingin r
ebal
menatap ku. "Mau gendong
ya sangat jauh agar aku dan dia tidak ak
AHAH
illy b
ku seperti itu." Willy membantu ku be
Peduli banget dengat makhluk satu itu. Entah terbuat dari apa Jes
yang datang bahkan ada juga anak sekolah atau mungkin mereka l
itu tidak muncul sedari tadi. Apakah ia meningga
ang datang dengan tentengan di tan
pertanyaan ten
arena panggilannya itu hampir seluruh
kepala ku. "A
ak dengan berbelanjanya aku hanya menemaninya
Kurang