ertanyaan dokter muda itu.
angnya." Mama tersenyum menggoda, memberi isyara
ku? batiny
mencuri pandang. Indana refleks berpura-pura mengecek selang infus.
ra lembutnya sungguh s
mau apa jadi tanya-tanya begitu? Namun, itu
ndiri, Dok. Belum ada yang
ok yang mau, k
penjelasan sekali lagi. Biasa, wanita memang
kalau ada yang suka sama kamu, dan serius m
a siapa o
lagak pilon
ali tertawa. Kali ini diiringi t
n, nanti saya mau silaturr
girang bukan main. Dokter tampan itu akan berkunjung ke rumah. Itu a
i ayahmu saja yang pernah datang ke rumah. Sekarang gan
. Nanti saya k
dah bisa pulang dalam waktu beberapa menit lagi. Karena tidak ad
Indana tersenyum sendiri mengingat dokter tadi. Namun, seny
*
t itu, Dokter Utsman benar-benar memenuh
motor, sementara si penabrak tak mau bertanggung jawab. Ya, Indana mengingatnya. Saat itu pedagang itu dia bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama dan pengobatan. Syukurnya tak te
selalu antusias. Dia merasa tak enak hati. Karena selalunya, semua berakhir kandas. Ya, mereka m
kejadian yang sebenarnya Mahiya justru menjadi satu-satunya orang mensupport. Indana terlalu takut bercerita kepada kedua orang tuanya hingga menjadikan Mahiya satu-satunya tempat bersandar
ita menjalani dengan nyaman. Jika rumah tangga dimulai dengan kebohongan dan tipu muslihat,
lalu berharap ada lelaki yang benar-benar mempersunting Indana. Mereka tidak tahu, j
u menjaga diri dengan menutup aurat. Peristiwa pahit beberapa tahun silam itu sungguh menjadi titik balik kehidupannya
ntuk bertemu Dokter Ustman. Indana melihat diri di pantulan kaca rias sekali lagi.
papa. Lelaki berkemeja hitam itu meliriknya dengan tatapan penuh pesona saat menyadari kedatangan
rnya datang juga," seru
sa, sang mama yang memesan. Tapi kali ini dia tak mengetahui terlebih dulu karena
jadi menunggu lama,
itu yang dilakukan Indana sebelum bertemu dengan saya." Dokter
tak kalah heboh. Akhirnya ruang tamu ini p
erangkap satu sama lain. Dirasakan dadanya berdegup lebih kencang. Dia ras
adalah insya Allah ingin menjalin hubungan serius dengan putri dari Bapak Surya Bramasta. Karena tidak ingin berlama-lama mengga
gan mantap mengucapkan maksud dan tujuannya untuk menjalin hubungan yang serius dengannya. Indana kembali dilanda rasa h
akhirnya mengusap kedua matanya kar
tu. Apalagi dr. Utsman adalah anak dari rekan sang ayah yang sudah jelas asal dan nasabnya. Hal itu sema
kter pula, berasal dari keluarga baik-baik. Ah, siapa wanita yang tak menerima pinangannya? Namun, perempuan itu tak pernah lupa tentang satu
ik niat tersebut. Indana mengajak pemuda itu ke taman depan yang di sana terdapat kolam besar berisi
akan sesuatu?" Ind
entang apa?" jawab
h tidak perawan lagi. Apakah ... d
lelaki i
nya masa lalu
pa