mudamu, Yah,.. sampai sekujur badanmu dipenuhi hasil karya mulutnya?" sindir Gayatri walau hatin
tupinya, malah mendekati Gayatri. Terlebih saat dia melihat kedatangan Galuh tad
tangannya. Lalu mendaratkan ciumannya ke bibir dan leher Gayatri. Dia memang baru merasakan sensasi panas seperti
, Yah. Kamu
ampai sesak bernafas. Didorongnya dengan kuat tubuh Prayog
guku? Kenapa kamu tidak di sana saja sekalian biar kamu ta
nya, lebih baik kamu pergi pagi sekali," ucap Gayatri kesal. Dia tau betul kebiasaan suaminya yang ka
anjang melototkan tajam mat
nah melihat hal-hal seperti itu, bagaimana tanggapannya melihat bekasmu itu? Bagaimanapun mereka sudah remaja, dan hal-hal seperti itu bagi anak sekarang bukan hal yang tak merek
belakang, dan sholat di ruang keluarga, di sisi Galing yang tengah tertidur pulas. Dala
un
ut dengan suar
ya erat. "Kami akan selalu ada untuk bunda. Jangan menangis!' kata Galing yang suaranya
a, berusaha mengusir sedih
a mau tidur, Galing ingat kan, Bunda besuk ada kerja dengan Bu Ratna di gedung. Acaranya mul
tegar, ya!"
adi sudah baca do'a tidur?" tanyanya yang kemudian dianggui oleh Galing karena
Galing sebelum beranj
a. Kejadian yang baru saja dia lakukan terhadap Gayatri amat disesalinya. Bagaimana bisa dia kini selalu terpan
tirannya sendiri untuk Galuh yang tadi sampai malam juga baru pulang. Inginnnya dia menunggu bersama Gayatri kepulangan anak yang selama ini akrab dengannya, d
di hatinya, apalagi saat melihat Gayatri yang dia rasa sering tertunduk malu, sama seperti sikapnya duluh terhadap Prayogi. Bagaimanapun juga Gayatri adalah miliknya walau kini dia telah memiliki wanita lain. Tak layak bagi lelaki itu seenaknya
rasa terpuaskan oleh pelayanan Sasmita. Namun dia kin
epit ke atas, menampakkan leher putihnya, membuat Prayogi menelan salivanya. Walau dia telah merasa lelah dengan permainan yang diberikan Sasmita. Entah kenapa tiap mel
melakukan itu. Selama ini dia melakukan hanya untuk menyegarkan rasa Prayogi terhadapnya. Dan sekarang dia tak ingin melakukannya lagi. Toh semua itu tak
ling di tengah dia lalu memunggungi suaminya. Dia tau Prayogi tidak
ri
setelah dia tau bantal telah diambil dari punggungnya dan bergan
jatuh dengan terus
masih
an sikap dinginmu itu? Aku masih su
a. Memandang suaminya denga tatapan membunuh. Bahkan andai tid
inan kita dengan mengatakan kamu suamiku membuatmu bisa semena-mena kepadaku
as apa yang telah terjadi. La
kembali Gayatr