banyak untuk dibawa pulang Gayatri. Saat di depan rumah megah itu, tak sengaja dia menoleh ke rumah samping. Di sebuah balkom r
yang lumayan jauh, sampai j
total." kata Gayatri setela
k?" tanya bu Ratih dengan s
i meng
ahnya malah kusut begitu? Ghak seceria
m. "Lelah saja, Bu. Ini tadi
h kerja di sana. Me
u, tapi mengayuh s
Ratih. Guyonan yang kemudian membuat Gayatri nyeri merah
duapuluh lima
g lima lembarnya. "Sisany
Ratih lalu mengangs
r atau apa untuk
akanan yang dibawanya. "Su
ngnya sangat dermawan, Mbak. Uangnya tak berseri. Dia meneruskan riasnya hanya
kenapa tidak ada
i, bu Ratih jadi bisa me
a jadi Polisi. Ada yang di Makasar jadi anggota legislati
seperti sa
Walau galeri handponenya tersebar di mana-mana, dia tinggal pantau. Nanti
Rendra. Mungkin itu maksudnya dia mengatakan
, mbak. Walau dia perjaka, ganteng dan mempesona. Apalagi kal
nya Gayat
mbak Gayatri aku ceritain soa
dengan keluar sebentar dari ruma
h ngobrolnya. o, ya,...terimakasih,
nang melihat orang lain t
saat Gayatri menatapnya dengan masih penuh marah. Beda sekali dengan perempuan yang tadi dia datang
di keluar se
Sudah kamu bilang ke dia jangan datang
k-anak mereka sudah tau. Dia lalu melepas helmnya. Kemudian dia
kesukaanmu." kata Prayogi sete
an makanan, Yah." kata Gayatri lalu menaruh ran
cari ayam panggang yang terenak, namun itu tak jua menjadikan hati Gayatri luluh. Ditarikkanya tangan Gayatri yang akan menjauh darinya.
begini kepadaku?" tanya Pr
s bersikap bagaimana den
ngan menceritakan semuanya, tapi kam
gaimana?" tanyanya mencibir. Matanya yang kini mu
rbagi suami, maaf, aku t
dia jika kamu bis
usulmu kapan pun dan kamu ihlas datang." kata Gayatr
sesuatu yang diperhatikan Gayatri di dirinya, pikirnya. Dia lalu pergi me
dirinya di cermin di kamarnya tadi, dia baru menyadari badannya penuh cap yang dilakukan Sasmita saat dia menggaulinya. Pantas Gayatri tadi melihatnya dengan aneh. Sengaja dia tidak hanya memakai handuk seperti biasa jika dari ka
aling begitu melihat Gayatri te
k pamitan kalian." kata Gayatri begitu mengingat saat dia berangk
Bunda tad
hangat. "Alhamduillah, Bunda sekarang kerja, Nak. Wala
d?" tanya Galing sambil menun
tu WO-nya." kata Gayatri lalu
eperti bu Ratna, sukur-sukur jadi perias besar sep
. Emang dapat modal dari mana juga, Ling? Bukanka
i lengan bundanya. "Nama
anya dengan menyentil
Bundanya disimpannya rapat. Dia tau Bundanya saat ini sedang sedih, namun tak ditampakkan di
agak malam mengingat ini malam minggu. Katanya Bunda jangan khawatir, dia tidak akan menjadi anak y
ergi s
jemput
ia lakukan dengan pergi b