u di The Blue Eye Inn, terasa sangat nyata. Ia masih bisa merasakan hawa dingin
min di The Blue Eye Inn. Cermin itu, dengan bayangan pria bermata biru
umam Alina. "Mungkin cermin itu bis
Blue Eye Inn dan cermin itu. Namun, saat ia tiba di kota itu, ia mendapati bahwa The Blue Eye I
atu-satunya petunjuk yang ia miliki. Ia memutuskan untuk
kayu tua di balik tumpukan barang-barang usang. Ia membuka kotak itu, d
tap bayangannya di cermin itu, jantungnya berdebar kencang. Ia merasakan
enjadi lebih panjang dan berwarna cokelat. Ia melihat bayangan seorang wanita muda dengan mata b
ik Alina, suaterhuyung mundur, tubuhnya gemetar. Ia merasa seperti tel
ti dari bayangan Amelia yang muncul di dalamnya. Ia mencoba mengingat setiap detai
gumam Alina. "Apakah aku ada
dak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun ia yakin bahwa cermin it
lusuri buku-buku tentang sejarah keluarga, bahkan berkonsultasi dengan seorang ahli paranormal. Namun, s
bayangan pria bermata biru itu muncul di samping bayangan Am
bisik pria itu. "Rahas
cil yang terukir di bagian bawah cermin. Tulisan itu samar-samar
inggal dalam kecelakaan kereta api. Dan The Blue Eye Inn ad
m Alina. "Ini d
n biasa. Itu adalah portal menuju masa lalu, sebuah jen
wa dingin yang familiar, seperti yang ia rasakan di The Blue Eye Inn. Ia menatap ba
am Alina. "Aku harus t
sasi aneh, seperti aliran listrik yang mengalir melalui tubuh
ing. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma cat minyak dan kayu tua. Di dinding, terga
ja yang dipenuhi dengan peralatan melukis. Di atas meja, te
itakan tentang kehidupan dan mimpinya. Amelia menulis tentang seorang pria bermata biru yang
elakaan kereta api yang merenggut nyawa Amelia. Amelia menulis tentang rasa takutnya terh
nakan?" gumam Alina. "Apakah a
tentang seorang pria yang cemburu pada cintanya kepada pria bermata biru itu. Pria itu
ak tahu tentang semua ini," gumam
erasa sangat sedih untuk Amelia dan pria bermata biru itu
rti sedang ditarik kembali ke masa kini. Ia menoleh ke belak
pria itu. "Kau
hat bayangan dirinya sendiri di masa
bali, seperti aliran listrik yang mengalir melalui tubuhnya. Saat ia membuka ma
sa merasakan hawa dingin dari masa lalu, dan bayangan Ameli
am Alina. "Aku kem
masa lalu, telah bertemu dengan Amelia dan pria bermata biru itu. Ia telah mengetah
pa pria bermata biru itu? Mengapa ia selalu muncul
masa lalu. Ia membuka halaman terakhir, dan ia mene
tainya. Tapi aku harus meninggalkannya. Dia tidak boleh t
oba memahami artinya. Ia merasa seperti ada s
n buku harian itu. Foto itu memperlihatkan seorang pria muda dengan mata biru kehi
m Alina. "Ini d
ksama. Di bagian belakang foto,
Ia menemukan sebuah catatan singkat tentang Alexander, seorang
gumam Alina. "N
yadari bahwa Alexander adalah dirinya sendiri di ma
ri Alexander," gumam Alina. "Aku
yi selama berabad-abad. Ia adalah bagian dari sebuah misteri yang
ambu