ng sudah bersiap untuk pulang bertanya pada resepsionis yang
panggilan dari luar. Bahkan piring kotor dari pesanan service room juga tidak dikeluarkan. Sementara waktu check-in, dia suda
sa saja akan menjadi tidak sopan jika dia mengetuk pintu kamarnya sekaran
itu check-out?"
" jawab resep
keeping mencoba un
angkut piring kotor dari setiap kamar
idak beres jika sampai berkali-kali tamu tidak menya
ovie melihatnya sekilas, kemudian segera membuka tempat master key dan men
utan. Sebab dia sudah melakukan SOP hotel untuk mengetuk lima kali dan tidak ada sah
m, layanan ma
dalam. Ranjang yang berada di balik sekat membuatnya tidak bisa me
saya terpaksa untuk melakukan pemeriksaan. Apak
t jantung Jovie berdetak kencang. Kakinya bergerak pelan ke arah ranjang, semen
aster,
vie yang menangkap pemandangan tabu. Seorang pria yang sedang
on, ba
mati hunjaman dari pria tampan itu dari dalam selimut tebal. Otot
perti ini. Sialnya, pria itu terlanjur melihatnya. Masih dengan posisi yang terjepit
pekik Jovi
tara desahan yang semakin cepat. Tanpa disuruh, Jovie segera bergerak cepat meninggalkan ruangan itu, t
Jovie kembali membalikkan badannya. "
tak terbaca, sedangkan seringai tipis kembali terukir di wajahny
ar dengan perlahan. Berkali-kali dia mengusap matanya kasar, t
Housekeeping yang tadi melaporkan keluhannya itu sedang tergopoh-gopoh menghampir
as, tindakan cerobohnya telah membuat tamu hotelnya tidak nyaman. Mesk
matian Jovie menahan malu saat dia masuk ke dalam lift yang sepi. Saat pintu lift tertutup,
ekali ka
*
n, jika tamu semalam melaporkan keluhannya. Namun sampai dia duduk di ruangannya sekitar dua jam kemudian setela
interkom dengan fokus matanya yang masih tertuju untuk meniliti p
ruanganku
akan sega
a laporan keluhan di email, tapi mungkinkah tamu tadi langsung melapork
Corey, CEO dari Luxio Hotel. Setelah tiga ketukan lembut, dia masu
datang. Masuklah," pi
duk di depan kursi CEO-nya. Beberapa kali Jovie memejamkan mata, memastikan bahwa apa yang dia lihat
onal Luxio Hotel. Kau bisa bicara dan meminta bantuan padanya terkait apa pun mengenai l
ita terhitung hari ini. Dia adalah pemilik perusahaan Food and Beverage-Wood Foods Company, yang akan memasok seluruh kebutuhan
andangannya, pria itu tetap menoleh pada Corey. "Terima kasih, Corey. Firasatku bagus mengenai kerjasama ini. J
eminta bantuan apa pun padanya," ucapnya, kemudian menata
a tentang pekerjaan," jawabnya sambil berdiri, mendekat pada Jovie y
ma dengan baik." Jace mengulurkan tanga
nnya sekarang benar-benar berkecamuk. Kepingan memorinya teringat akan di mana dirinya mem
a berusaha untuk setenang mungkin. Dia tak ingin Corey mencuri
a akan bekerja sama dengan baik
embuat Jovie terkejut dan refleks menatap kedua mata Jace. Jovie bermaksud ingin menarik t
ovie." Jace tersenyum jahil, sam