a temukan hanya pandangan dingin. Saat Briella tidak segera menuruti, kemarahan Adria
nama keluarga 'Moretti'. Panggilan itu membuat dia merasa seolah-olah Adrian belum sepenuhn
Dia merasa keselamatannya terancam, tapi dia tidak punya pilihan lain. Adrian mendekatinta Briella menyerahkan celana dalam ungu berenda
ng, dia memberikan benda yang Adrian minta tan
nda semacam ini ketika
h kau tidak suka ya
semuanya. Jangan pernah pakai celana dal
taan Adrian, Briella sungguh bingung kenap
k, aku
g berpikir kalau dirinya adalah pria aneh dan mesum. Kenyataannya, tidak. Adrian bukan pria yang terlalu gila seks. Meskipun dia cukup perk
s dan berdenyut minta pelampiasan. Larangan agar Briella tidak mengenakan celana dalam sebenarnya Adrian berikan agar Briella dilihat seperti
kejantanannya dengan menurunkan sedikit celana kerja yang dikenakan. B
um," titah Adrian
kau maksud?" tanya
? Kau m
. Akan aku lakukan." Mengerjakan yang Adrian perintahkan sebai
ecar Briella, padahal dia sangat menikmati 'blowjo
r membuatnya mencapai klimaks hanya dengan mulut kecilnya itu ce
an. Aku akan belaj
ngkat rokmu dan
arus berbuat apa. "Naik ke atasmu? Bisakah kau jelaskan lebih sp
cing di sekitar dada perempuan itu berhamburan ke lantai. Dengan ukuran tangannya yang pas untuk menga
u," lirih Briella d
ambil mengangkat dagu Briel
engerikan itu? Sampai sekarang saja sisa-sisa rasa sakit
u, Briell
an berbohong. "Y-ya, aku menikmati yang semalam
itu tersungkur di meja kerja dengan bokong yang menungging persis di d
tanannya ke dalam milik Perempuan itu. "Akh!" Briella berusaha menahan semua suara yan
ia tampak menikmati permainan kekuasaannya. Sementara Briella mencoba me
apa yang menang di antara ki
timulasi dada serta titik sensitive si istri, seolah-olah ingi
ng, perutnya terasa mengeras karena g
gan liar menumbuk area itu kuat-kuat. Briella yang terkejut dan tak siap mendapat sera
sempit Briella. Situasi semakin tidak terkendali. Erangan, jeritan, bahkan longlongan lol
ekeras mungkin, tunjukkan siapa dirimu sebenarn
di, membuatnya merasa lebih terhina dan tersiksa batin. Briella mencoba bertahan,
sa harga dirinya. Adrian tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali. Dia baru sadar ternyata perma
angan, jeritan, atau desahan keluar dari bibirnya. Namun, tangan Adrian semakin a
kan masuk tanpa merasa repot-repot harus menutupi yang terjadi. Briella yang p
i wajahnya. Dengan kondisi meja yang berantakan, serta penampilan Adrian yang kacau, dia bisa lan
ri begini? Kusarankan kalau kau masih mau melanjutkan agenda bulan madumu, kenapa kau ti
a terlindungi tubuh sang suami. Ya, tubuh mulusnya tertutupi oleh
n, dan cepat tinggalkan kami." Adr
akah kalian lebih menghargai perasaan pria l
cepat berakhir, sedangkan Adrian hanya terta
Hunter?" olok Adrian
sah frustrasi dan meninggalkan ruangan setela
ambil menutup pintu deng