n dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya, menunggu kedatangannya. Meskipun suasana hati pria itu t
waspada. "Apa yang kamu ingink
mnya, menanggapi, "Tidak perl
akhirnya duduk berseber
n dengan nada ringan, "Aku i
kau mengajukan permintaan? Tanah desa b
dengan harga tinggi. Tapi sekarang aku berubah pikiran. Aku bi
"Permintaan apa?" tany
na yang sulit ditebak. "Aku ingin..." ucapnya terhenti sejenak, menciptak
atnya terdiam. Ia hampir tidak percaya
nitaku, dan mereka bisa tetap ti
"Gila! Seorang pria mengajukan permintaan gila, Lucu
ubah menjadi lebih serius. "Aku bisa melakukan apa saja yang aku suka. Aku juga aka
kabur. Sebelum sempat menyadari apa yang terjadi, tubuhnya lema
ini tak sadarkan diri itu deng
ang aku inginkan, aku akan mendapatkannya," ucapnya dengan suara lembut namun penuh keyakin
tinggi. Di sekelilingnya, beberapa anak buahnya berdiri dengan waspada, memperhatikan setiap gerak-geriknya. Di tanah, seor
yang menabrak Moon dan meninggalkannya tanpa rasa bersalah. Wajahnya
ancaman, "di dunia ini, orang seperti kau seharusnya bertanggung jawab atas kesalahan sendri, bukan lari seperti pengecut. Terutama ketika
am. "Aku minta maaf! Aku salah, tolong maafkan aku!" suaran
capnya, menggesekkan pisau itu pelan ke kulit pria tersebut, "dan aku sangat tidak suka membuang-buang waktu." Dengan ger
a segera teredam oleh tangan kuat anak buah
kutan, air mata mengalir dari matanya. Ia menikmati setiap detik penderitaan pria
ariknya keluar dengan satu gerakan cepat..Ketika pria itu terkapar, darah t
npa ampun, terlihat jelas dari tatapan mautnya. Christian berdiri tegak, melemparkan pandangannya ke langit malam yang berbintang. "Begitulah seharusnya
*
dinding-dindingnya berwarna lembut, namun ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Ia tersentak bangun, men