ang Venina dengan dingin setelah Erlang
memesan kamar lain," sahut Erlangga dengan santai. "Nanti
a menahan diri untuk tidak langsung meledak. "Tidak perlu, say
pai kapan kamu bersikap seperti anak kecil begini, Nina?" uja
arik tangannya kembali, tatapannya tajam ke arah Erlangga. "Sampai Bapak berh
gan alis terangkat, tampak bingung de
erengah-engah, dia mengatakan, "Selama ini Bapak menghindari saya dan tidak peduli dengan apa yang saya lakukan. Bapak juga sengaja tidak memberikan s
jutkan ucapannya kembali, " Semua yang Bapak laku
gga padanya setelah pembicaraan mereka di rooftop waktu itu. Pria itu benar
wanita di depannya. "Maaf kalau sikap saya membuatmu berpikir separah ini," katanya akhirnya dengan suara yang lembut. "Tapi satu hal yang harus kam
kerjakan sementara waktu de
ya benar-benar lelah," potongnya tajam, ra
ntara kita," tegas Erlangga sambil terus menatap wanita di hadapannya dengan tajam. "K
rlangga. "Saya sudah berusaha seprofesional mungkin dengan melupakan kejadian itu. Tapi, sikap B
a dengan begitu kasar? Dengan langkah gusar, dia meraih botol minuman di samping meja
pa, Nina?" samar-samar Venina mende
a. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali
nunduk ke arahnya. "Saya ingin Bapak bersikap seperti ini," ucapnya dengan su
gan kebingungan, namun sebelum ia bisa berkata
rniat untuk berhenti. Tidak setelah efek minuman tadi menguasai tubuhnya
langga ke ranjang. Dia naik ke atas pan
memanggilnya. Dan suara beratnya mala
n melepaskan dasi dan kancing kemeja Erlangga.
tika Erlangga menaha
alik tubuhnya. "Biar saya membantumu, Nina!" katanya terdenga
yerukan namanya berkali-kali ketika pria itu membalasnya dan menuntutnya leb
a yang Erlangga lakukan selanjutnya dengan tubuhny
merasa seperti terbakar oleh sentuhan atasannya. Sementara Erlangga, terpanc
sambil merapatkan tu
rasa ingin tahu serta hasrat yang tak terbendung memb
seorang diri di ranjang hotel yang besar itu. Setelah samar-samar inga
dia yang menyerangnya lebih dulu, gerutu Venina jengkel.
emericik air dari kamar
etar. Disambarnya semua pakaiannya. Tangannya gemetar ketika m
! Jangan pernah muncul lagi di hada
dor hotel. Kembali ke kamarnya dan mengambil baran
tu menghentikan langkah Venina. Membua