img Anak Ketiga  /  Bab 5 Tragedi Di Malam Takbir | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Tragedi Di Malam Takbir

Jumlah Kata:1141    |    Dirilis Pada: 13/08/2024

mbaik. Ia berpikir Miftah akan mencarinya namun, "Nggak usah seka

mbah lemas. Maksudnya, Miftah t

nya Cici. Bagus 'kan??" seru Ci

lah Miftah, "iya, Bang kenapa?" atensi

fli melambai menyuruh adik bungsu menghampirin

i mengajak Nish

ya tentu

ah," pamit gadis itu den

belum adik pertamanya m

ngah kala Kifli memanggil namanya. Dalam benak

ngan lupa digoreng buat besok dibikin opor ayam," senyumnya perla

kotor," berikutnya Kifli sibu

ahnya menatap anak tengahnya, "Bumbunya harus diulek, gak usah di blender. Bed

o dulu sini. Sa

teras depan" potong Miftah mem

gkap Kifli menatapnya sekilas.

*

ging ayam, kini dirinya menggoreng sambil disambi mencari lowongan pekerjaan untuk se

ebut di atas galon. Segera meniriskannya dan diam-diam m

liau masih di ma

ici lirih tapi masih

da apa, Ci??" ujarnya sambil

nu

Cici, ternyata bocah itu menggelen

hasil isi dentilan beberapa hari. Tapi 'kan udah kepotong beli rok sekolah sama perbaikan ponselnya. Yah, tombol power dalam benda itu ti

ang, Kak," beritahunya

sjid. Selang beberapa menit, ada dua orang pria memakai masker berikut jaket kuli

mula berdiri tegak langsung luruh ke lantai disertai sesak nafas. Rasa trauma telah ia lupakan

Nisha. Seolah paham, ia mengusap punggung sang Kakak. Ajaib. Tubuh gadis tersebut t

perlahan melingkarkan kedua t

isik Cici tepat pada

isha mengerjapkan mata, ser

?" Tanyanya mengal

ta turun membasahi pipinya, "Dipukul sama orang jahat," mena

*

-tiba mendorong tubuh Nisha ke

dan hutang

k habis pikir. Ceritanya dia mengorbanka

tegas salah sa

ifli seraya mengusap darah yan

matanya tentu berbeda. Gadis itu ketakutan. Mau lari percuma juga karena Kifli

ta ambil se

. Ia terus memberont

mau diambil sama mereka," bocah itu menarik u

yukur. Cici--adiknya sungg

tolongin Kak Nis," kelakar C

ka bertiga. Iya, dua pria tersebut berhasil menyeret Nisha sampai ke pagar rum

kena pukulan, "Kak Nis sini," ajak Cici

u taman belakang. Tujuan

sini, Ci?" ta

ereka," Cici menarik lagi Nisha,

i eh, ditahan sama dia, "Pelukannya ntar aja di

pi.

yakin itu." katanya

, "Iya deh iya. Hayuk,

jat pohon hingga puncak. Naklukin

i jaga-jaga siapa tau si

bocah

eka sudah nangkring manis di dahan besar pohon ra

h," jawabn

o

k. Enggak dipake jadinya Cici ambil," imbuh

k Dila?" Nisha menepuk nyamuk yang hinggap di

k auto bento

'kan orang kaya. Bisa lapor polisi

toh tu

ici," ungkap Ni

peluk," gerutu Cici membuat Nisha mengembangkan senyumnya.

s?" tanpa takut Cici akan mere

dong." Jawab Cici m

lah nangis,

ak usah dor

pir terja

." owalah, mendada

SANA, KAK NIS?!" pekikny

k Nisha tak ka

ongin sama pangeran berkuda

Nisha enggak tahu siapa

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY