ar tegas di ujung telepon. Alya terdiam, jantungnya berdebar kencang. Ia sudah lama mengenal
metar, meski mencoba terdengar tenang. "Apa yang
an semuanya," jawab Devan singkat sebelum menutup telepon, mening
ah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, Alya terpaksa menanggung beban utang yang mereka tinggalkan. Utang itu bu
dari masalah ini. Namun, kenyataannya tak seindah impiannya. Pelanggan yang datang hanya sedikit, dan pendapatannya tidak cukup untuk menutupi
ra lembut Maya, sahabat sekaligus r
Aku... Aku baru saja men
van Ardian? Pengusaha sukses
saikan semua masalahku," jawab Alya dengan
Alya, hati-hati dengan tawaran semacam itu. Orang sepe
pi aku tidak punya pilihan. Utang ini menghanc
emungkinan-kemungkinan yang mungkin ditawarkan oleh Devan. Apakah ta
van bekerja. Gedung tersebut menjulang tinggi, simbol kesuksesan dan k
dengan Pak Devan Ardian pukul sepuluh,"
ngguk. "Silakan, Nona Alya. Pak Devan
dan ia disambut oleh pemandangan kantor mewah yang penuh dengan aktivitas. Asisten prib
n masuk," kata Siska sebelum meninggalkan A
van duduk di balik meja besar, tampak tenang dan penuh percaya diri
g. Silakan duduk," ucap Devan,
oba menenangkan diri. "Devan, apa
hu kau sedang dalam kesulitan, Alya. Utang yang kau tan
gan tatapan tak percay
ang akan diucapkannya. "Kita menikah, Alya. Pernikahan kontr
a Alya, membuatnya terdiam sejena
dak ada ikatan emosional. Hanya sebuah perjanjian. Aku akan melunasi utangmu,
Ia bisa keluar dari semua masalah keuangannya hanya dengan berpura-pura menika
enapa kau memilihku?"
ang bisa kupercaya. Seseorang yang tidak akan membuat masala
kinan. Tawaran ini bisa menjadi jalan keluar dari semua kesulita
aring di tempat tidurnya, memandangi langit-langit sambil memikirkan tawaran
g lebih dalam. Jika ia menolak tawaran Devan, bagaimana ia bisa m
erus sibuk meski malam sudah larut. Ia tahu, apapun keputu
or Devan. Kali ini, ia sudah lebih ten
ap saat Alya duduk di depan mejan
elum menjawab. "Aku setuju, Devan.
mulai segera. Aku akan mengatur semuanya. Dan ingat,
i di balik tawaran pernikahan kontrak ini. Ia memiliki rahasia besar yang tidak pernah ia bagikan d
utusan yang diambilnya akan membawanya ke dalam dunia yang penuh
minkan profesionalisme Devan. Tidak ada kemewahan berlebihan, hanya upacara sederhana yang dihadiri oleh
, namun kesederhanaan acara itu mengingatkan Alya bahwa ini bukanlah pernikahan biasa. Tidak ada cin
h mengatur agar Alya memiliki ruang kerja sendiri di rumah itu, lengkap dengan semua yang dibutuhkannya untuk melanj
tama di lantai atas kepada Alya. "Ini kamarmu," katanya singkat. "Aku akan tidur d
h dengan pengaturan ini. Devan benar-benar menjaga jarak
tu
bekerja sebagai desainer, sementara Devan sibuk dengan bisnisnya. Mereka jarang bertemu k
menjaga jarak, ada momen-momen di mana Alya melihat sisi lain dari dirinya. Sisi yang terluka dan kesepian. Alya
van tiba-tiba masuk. Wajahnya tampak lelah dan penuh dengan b
menatap Devan dengan penuh perhatian.
berbicara. "Aku tahu pernikahan ini aneh bagimu, Alya. Tapi aku ingin kau tahu
a ingin tahu. "Apa alasan itu, Deva
u... aku memiliki masa lalu yang rumit, Alya. Ada banyak hal yang tidak kau ketahui tentan
coba memahami maksud Devan.
yang ingin menjatuhkanku, Alya. Bisnis ini penuh dengan persaingan dan intrik. Aku butuh
anyak yang masih disembunyikan Devan, ia juga bisa melihat ketulusan di mat
yumnya tidak mencapai matanya. "Ter
perasaan saling pengertian yang mulai tumbuh. Alya mulai melihat Devan sebagai lebih
ra, mulai menambah kerumitan dalam hubungan mereka. Clara adalah mantan tunangan Devan ya
berbagai cara, mencoba merusak hubungan antara Devan dan Alya. Alya bisa merasakan kebencia
da yang penuh provokasi. "Devan, kau tahu kita masih memiliki banyak urusan yang
p tenang. "Clara, Alya adalah istr
ntuk berpura-pura menikah dengan dia? Semua
memprovokasi. Ia tidak bisa menahan diri untuk masuk ke ruangan itu dan menghadapi Clara. "Clara, cukup. Per
na. "Kau pikir kau bisa menghentikanku,
ungkin bukan wanita sempurna, tetapi aku tidak akan mundur. Ji
Alya, tetapi ia juga terlihat lega. "S
. Setelah Clara pergi, Devan menatap Alya dengan rasa terima kasih.
akukan apa yang harus kulakukan, Dev
n mereka hanya kontrak, Alya tidak bisa mengabaikan perasaan yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Ia mulai melihat Dev
etenangan dan kehangatan yang sudah lama hilang dari hidupnya. Ia mulai merasa nyaman berba
dengan berbagai cara, mulai dari menyebar rumor hingga mencoba mempengaruhi bisnis Devan. M
berisi informasi tentang bisnis Devan dan berbagai masalah yang pernah dih
i ruang kerja dengan dokumen di tangannya. "Devan
i masa lalu yang tidak pernah kuceritakan padamu, Alya. Bisnis ini perna
dengan penuh perhatian. "Aku ingi
besar dengan mempercayai orang yang salah. Clara adalah salah satu dari mereka. Dia bukan
asa lega karena akhirnya mengetahui kebenaran. "Aku menge
harus. Tapi dengan kau di si
ka dimulai dengan kebohongan, ia merasa ada harapan untuk masa depan. Ia dan Devan
ktu bersama, berbicara tentang masa depan dan impian mereka. Alya merasa Devan adalah pria yang
g rumah mereka. Taman itu penuh dengan bunga dan lampu-lampu ke
nikahan kita dimulai dengan kontrak, tetapi selama beberapa bulan terakhir, aku mulai merasakan s
g sama. Meskipun awalnya aku hanya melihat ini sebagai jalan keluar dari masalahku, aku mulai melihatm
ku kesempatan untuk menjadikan pernikahan kita nyata? Aku ingin mencoba mencintai
endengar kata-kata Devan. "A
awal, sebagai suami i
an di taman itu, merasakan angin malam yang sejuk dan
ncana baru yang lebih licik dan berbahaya. Ia bersekongkol dengan riva
pi ancaman ini. Mereka bekerja sama, menggunakan setiap sumber daya da
mereka, Alya dan Devan berhasil mengatasi semua rintangan. Mereka menyadari bahwa
dan mengusir Clara dari hidup mereka. Pernikahan kontrak mereka b
h maju dengan keyakinan baru. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi, me
dengan dukungan Alya, berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan. Merek
engan ketulusan dan keberanian, semua masalah bisa diatasi. Alya dan Devan menemukan bahwa bers