amis panjang berwarna pastel, dan berusaha merasa nyaman di tempat baru ini. Suamiku b
u. Sejak bercerai dua tahun lalu, dia harus merawat anaknya seorang diri. Meskipun menjalani
u kenalkan," Maya dengan senyum cerah ket
rjalan mendekat dengan tata
kapal pesiar, jadi sekarang dia akan tinggal
mu masih berusia lima tahun." Kini, Aldi adalah remaja 17 tahun dengan penampilan khas. Tingginy
ante Rina," katanya sambil mencoba tersenyum. "Aku ke kam
enyum. "Dia tampak lelah
n matematika. Aldi memang sering me
Semoga dia bisa lebih
g lebih serius. "Ka, aku tidak berencana tinggal lama di sini. Han
ng kamu butuhkan. Sebenarnya, aku lebih senang jika kamu tinggal sampai suamimu, selesai kontrak 5 ta
Ka... 5 tahun itu waktu yang lama. Aku
a lebih baik ada kamu di sini. Rumah ini terlalu besar untuk kami berdua saja. Dan Aldi juga akan merasa lebi
kku mulai berkurang. "Terima kasih, Ka Maya. Kamu benar-b
irkan lagi. Kamu bagian dari keluarga in
ta terbaru. Tawa dan candaan yang kunikmati bersama Maya menghangatkan hati. Rasanya sepert
﹏﹏﹏﹏﹏
jalan menuju kamar mandi di ujung koridor. Tanpa berpikir untuk mengunci pint
di sana, membeku di tempatnya. Matanya tak bisa
, berusaha menutupi t
Maaf, Tante! Aku tidak tahu kalau ada ora
ah, semoga Aldi tidak berpikir macam-macam," pikirku dengan rasa cemas yang tak bisa disembuny
napa ini harus terjadi?" bisikku pada diri sendiri sambil berbaring di tempat tid
. "Ya Allah, beri aku kekuatan," doaku dalam hati, berharap kejadian ini tidak berdampak bu
s menghantuiku, membuatku sering terbangun. "Aku harus bicara dengan Aldi besok," pikirku
﹏﹏﹏﹏﹏
ecangkir teh hangat. Ada ketegangan yang menggantung di udara sejak kejadian
di terdengar pelan saat ia dudu
tanyaku dengan suara lembut, berusa
Aku bisa melihat dari matanya b
nya Maya dari dapur sambil me
," jawabku singkat,
ngin," seru Maya sambil mel
kit. "Aku harus pergi sekarang, Bu. Ada tugas yang belum selesai di seko
di jalan," jawab M
llah, beri aku kekuatan," gumamku dalam hati. Aku tah
mah, tetapi pikiranku terus kembali ke kejadian malam itu. Bagaimana
"Ini saatnya," pikirku. Aku berjalan pelan menuju kamarnya, hatiku berdebar ken
," jawabnya dengan suaampak tegang, dan aku duduk di kursi dekat tempat tidurnya.
tanyanya meskipun ia
emalam. Tante ingin kamu tahu bahwa Tante tidak marah. Itu hanya
sengaja," ucapnya dengan nada penu
ng tepat. "Tante juga minta maaf kalau itu membuat kamu tidak nyaman,
. "Aku akan berusaha melupakan kejadian itu," katanya pelan
agus. Kita harus tetap seperti biasa. Jangan biarkan ini mengganggu hubungan kita,"
tetap khawatir. "Semoga ini tidak mengubah apa pun antara aku