img Penyihir Terakhir  /  Bab 3 Kedamaian Yang Terancam | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Kedamaian Yang Terancam

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 21/07/2024

anah milik Naila. Dia mengangkat tangannya untuk melindungi matanya dari sinar yang menyilauka

utup pintu rahasia itu kembali, memasti

di atas pintu, memastikan tidak ada o

membangun sebuah rumah yang tak jauh dari sini," katanya pada dirinya sendiri, be

ri-cari lokasi yang tepat. Tiba-tib

ulang rumah Kak Naila saja

engan telapak terbuka, berkonsentras

penggera

a, menciptakan efek magis yang mempesona. Bebatuan dari reruntuhan itu per

mun tegas, mengarahkan bebatuan itu untuk sali

Dinding-dinding yang kuat dan tebal terbentu

a, memastikan setiap detail sudah

t. Jendela-jendela yang elegan dengan bingkai batu mengisi

ungi dari hujan dan panas. Pintu kayu yang kokoh dengan ukiran indah

da dengan sempurna. Dia memandang rumah y

nyaman, tetapi juga memiliki sentuhan m

angin sepoi-sepoi yang membawa aroma tanah dan batu basah.

ng kuat. Di sudut ruangan, terdapat tempat tidur yang nyaman, meja kayu dengan k

erdiri sebagai saksi bisu dari sejarah yang kelam. "Aku akan membangun kembali kejayaan te

itu, Zephyr meletakkan pedang Elzir, artefak yang dia temukan di ruang bawah tanah. "Ini adala

*

erada, tepatnya di Ibu kota Kerajaan Elde, s

er dengan rambut hitam panjang yang tergerai h

t putihnya semakin kontras dengan rona me

menjadi beberapa negara kecil, masalah itu sudah selesai?" tanyanya dengan

yalahkan kita tentang pembantaian seratus tahun lalu p

kaisaran kita dan kakek tua itu masih menyalahkan kita?"

untuk membayar uang ganti r

rganya dibantai seratus tahun lalu? Tidak, bukan? Dia adalah adik dari kakekku yang menentang pembantaian penyihir, tapi dia... arghh, aku kesal!

alu menyalahkan, menyudutkan, dan bahkan selalu mengancam untuk membumihanguskan Keka

depan, seorang prajur

membungkukkan kepala. Prajurit itu berambut pendek se

tanya Putri Fania

runtuhan Kadipaten Elzir banyak terdapat harta yang ter

tuhan dari negara penyihir yang telah kita bantai, ya? Tapi jalan menuju ke tempat itu

membawa banyak pasukan untuk kembali membuka h

ang ditempelkan ke dagunya sambil menatap lantai

erhasil merangsek ke reruntuhan,

" jawab Sarina deng

ang-orang terdahulu yang membantai para penyihir pun pulang dengan tangan hampa setibanya

a sekarang sudah memiliki ahli pemecah s

a. "Kau benar, Sarina. Kita memiliki ahli pemecah sihir. Ini bisa menjad

isi, Putri. Kita akan membutuhkan pasukan terbaik dan

i untuk masalah kita dengan Kerajaan Loven dan mungkin juga membuka rahasia ya

ekspedisi. Putri Fania merasa jantungnya berdegup kencang, bukan hanya

dari Kerajaan Loven dan mungkin menemukan sesua

kan perjalanannya, memikirkan langkah-langkah yang har

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY