g Byanz dengan sorot
erima?" tanya Yolla d
tapi nggak semestinya Ibu memperlakukan sa
au nggak suka sama perlakuan
rsenyum
Bukan untuk Ibu," katanya sembari membalik
hat Byanz kembali dengan
suruh Ifan ketika mendengar
ku tinggal ember sama alat pelnya di sana," pinta Byanz sambil melepas serag
melakukannya karena petugas kebersihan yang l
untuk membersihkan dirinya dari siraman air pel
an apa yang baru saja Yo
l." Sahabat Yolla jel
ma office boy macam dia?" sentak Y
ng sahabatnya
tahu kelakuan kamu kayak begini?" komen
lla tenang. "Lagian aku nggak suka sama dia, oran
g baru saja diminumnya ketika mendengar ucapan
angguk mem
u pakai nama itu lagi," katanya mengin
n menyesap kopin
eneran Baby kayak yang kamu bilang," komentar S
Yolla dengan nada tak peduli. "Cocoknya k
ersenyu
hkan nama orang," ka
mata Sisty menangkap sosok pria m
baru magang ya di kantor k
ada." Yolla
tunjuk Sisty dengan
rah pandangan Sisty tepat ketik
k kenal?"
Sisty bersemangat
a, risi sekali dengan tingkah
y menyahut dengan antusias, dia berdiri dan me
ketika melihat sahabat Yol
agi magang di perusahaan in
ya kan office boy yang tadi dima
sesekali terpejam mengingat petugas kebersihan yang tadi dipermalukan Yol
" tanya Sisty berulan
begitu," geleng Byanz. "Pa
u, Sisty berjalan k
sekilas sebelum akhirnya bergeser ke punggung
u maki-maki, Yol!" pekik Sisty tertaha
mele
pel." Yolla berkomentar. "Kalaupun sekarang office
pandangan menerawang. "Apalagi sekarang dia
ka Byanz berbalik dan ta
arah Byanz dengan ekspresi tak suka
nya sambil mengangguk
dia harus membayar mahal dengan sikutan
sembur Yolla sementara Byanz suda
ut Sisty heboh. "Masa aku nggak bol
ngos dan tidak l
rusahaan bagus. Kenapa nggak kamu terima?" ta
," jawab Byanz sambil mel
hampir sebulan ini Byanz menggantikan tugas ayahnya menjadi petugas kebe
kalau ayah sudah sembuh, aku akan segera terima tawaran k
rsenyum menanggapi ja
z. Sama seperti kamu yang selalu berusaha
ngat percaya bahwa doa seo
iasa. Dia membersihkan setiap ruangan yang sudah dibagi
a!" pinta Ifan dengan wajah enggan. "Aku nggak tahan
enarik
u Yolla." Dia menyanggupi. "Hitung-hitung ba
Byanz?" uca
bari berlalu pergi dengan me
iapa-siapa di sana. Dia menarik napas lega dan bu
janya yang bersih dan mengilat. Dia berbalik dan
Yolla seketika jatuh membentur la
lla dengan suara nyaring mele
enjauh dengan
gkahpun pas Ibu muncul." Dia menyahut datar sambil m
sam