t Byanz sebagai CEO di perusahaan ini. Mana bisa dirinya yang berpendidikan tin
hinaan, geram Yo
mencari informasi tentang Babyanz Avi
iri bahwa pesaingnya itu adalah orang
, Bu." Mita mengulurkan sat
kamu ambil data pribadi Babyanz?" tanya Yo
a menggelengkan kepa
s. "Kamu boleh pergi. Tapi ingat, ja
n buru-buru pergi
pak biasa saja saat membaca pada baris awal, tapi semakin ke bawah ada otot yang ber
Yolla cepat-cepat pergi ke ruangan ayah
kkan wajahnya
si bergengsi," tuntut Yolla lambat-lamba
duduk terlebih dahulu dan bicara ba
panggil S
n duduk di kursi yang a
a lagi. "Kenapa Papa lebih pilih Babangs yang hanya t
ungnya dan memandang
tanya Sony kalem tapi tegas. "Jadi seharusnya kamu nggak
ik napas de
a Babangs sudah mencurangi aku!" katanya dramatis. "Papa kok te
," potong Sony lugas. "Babyanz itu cerdas, Yol. Dia ter
ngan alasan ini. Yang dia paham adalah bahwa ayahnya lebih
"Aku tahu kami seumuran, tapi si office boy itu ngga
nya sambil tersenyum. "Papa sudah sediakan ruangan untuk kam
, Pa
da ucapannya. "Sambil menunggu kamu lebih berkompeten, tidak ada salahnya ka
kehabisan kata-kata untuk
ika dia sudah kembali ke ruangannya.
mang sudah sangat tidak suka dengan Byanz. Ditambah lagi sekara
ertopang dagu, dia tidak tahu lagi s
u ayahnya
i dengan jabatan barunya. Dia sendiri kaget setengah mati saat
jika pendidikannya hanyalah sebatas tamatan SMP d
nita itu semakin membenc
ntar Yolla pedas ketika dia dan Byanz
kan wajahnya
. "Di dunia ini nggak ada laki-la
lla, kali ini tidak sungkan menatapnya agar wanita itu ta
ntak Yolla. "Sudah be
an matanya dan m
angkah pergi dan meninggalkan
dia sering melepas lelah setelah mengerj
ab
dia CEO
Byanz, kamu bis
oy Byanz antusias me
sambil tersenyum lebar.
anggukkan
a," sahut Byanz, wajahnya menoleh saat melihat s
sun punggung tangan seorang pria yan
lain tak bukan adalah ayah Byanz. "Ayah bangga sama kamu, terima ka
sambil tersenyum. "Aku lanjut kerja lagi, y
, Ba
s teru
kan-rekan office boy lainnya dan berb
Baban
memanggilnya dan dia menol
nz sopan ketika Yolla mendekat
pa saya untuk jabatan ini?" tany
olla dengan tatap
ab Byanz apa adanya. "Ua
?" tanya Yolla meradang. "Kamu harusnya tahu diri dong, lulusan
olla masuk ke telinga kanan da
k Sony," jawab Byanz kalem, meskip
mperturutkan emosinya denga
kenapa Pak Sony tiba-tiba memintanya m
njalani serangkaian tes-tes sulit yang
sudah menanti kepula
di sini?" tanya Byanz
sam