nata pergi ke cafe untuk
u. Entah ada hal penting apa, hingga Keyl
kan mobilnya. Mereka b
anya ia datang lebih awal dari Keyla. Hingga dia h
a jangan-jangan terjadi sesuatu? Aku telepon saja deh!" baru saja ia mengeluarkan telepo
hh Jakarta emang tidak bisa diajak kompromi. Apalagi ini hari Minggu. Aduhh
gunya Re?" tanya Ke
, baru 20
hal biasanya aku tidak pernah terlambat sama sekali. Maafin aku ya
rlambat terus, kan kamu yang selalu nu
eh dan tidak ada dalam kamus aku. Tapi ya sudahlah. Eh BTW
mbut yang ada di ponimu tu!" u
Keyla cepat mengambi
langsung menyimpan rol rambut itu dan merapikan ram
ah cantik kok, seperti
pakan tentang diriku. Aku ada kabar untukmu
ak ada waktu lain gitu, harus banget ya ketemu hari ini?
arus tahu! Aku lihat sua
e
mbaran petir di siang bo
ng yang mirip sama mas Adi, dia tidak mungki
begitu jelas dan yakin siapa wanita itu. Tapi dari gerak gerik dan postur tubuhnya, dia
, kamu salah orang k
tu sehingga tidak bisa membedakan orang satu dengan orang
pi terimakasih ya kamu sudah ngasih info," ucap Renata yang jujur, hatinya sedikit terusik dengan ucapan sahabatnya itu. Du
hlah
*
rai mobilnya dengan pelan. Ia pergi seharian pun Adi tidak peduli. Terbukti deng
kalau yang dika
tu. Mungkin saja dia masih perlu penyesuaian, karena kita
sang kakak ipar. Ia kemudian tersadar dan m
i dirinya sendiri. Kemudian ia menepikan mobilnya untuk mencoba menghubungi Adi. Ia meneka
ah dan kembali men
n aku bisa bersenang-senang," kemudian Renat
gan hal-hal yang mungkin a
lnya dan segera kel
alkohol rendah. Karena ia membawa mobil sendir
inya seakan menginginkan. Karena me
i pusat perhatian, namun ia
aja?" sapa seoran
senyum menanggap
p pria bernama Mario itu sa
singkat sambil membalas
pa hanya sendirian
u t
p Rio yang tiba-tiba
bersamaku duluan
au mau apa?" ja
Rio. Ia hanya terdiam melihat kedua
baik mengalah karena Renata sudah memiliki kekasih. Ya meskipun, Rio hanya Abang ipar. Tetapi a
Penampilannya malam
depan dibiarkan terbuka. Memakai celana panjang pres
ngat menggoda malam ini. Wajahnya yang tampan dengan bibir merah
ku terus-menerus? Apa ka
," cibir Renata samb
bakan. Sebenarnya ia hanya bercanda, melihat respon Renata yang menggemaskan, rasanya ia ingin merebahkan tubuh sintal itu di
i." usir Renata tentu saja hanya gertakan saja. Ia
ndah tempat duduk men
irku?" bisik Rio d
merasakan hembusan nafas Rio
. Kamu menunggu Adi untuk menj4mah tubuhmu, sepertinya tidak akan mungkin. Kau membutuhkanku Rena
duper besar, berurat dan gagah. Membuat Re
-remang, sehingga tidak ada yang tahu jika mer
ang, karena ia hanya menggunakan rok pendek dengan kaos
Rio berbuat semaunya dan tidak ada niatan untuk menghentikannya. Meskipun niat hati ingin menampik tangan Rio, namun sent
ertai des4han pada ceruk leher Renata. Tidak lupa, Rio juga memberikan
ng. Namun apa boleh buat, sentuhan Rio sangat maut dan tubuhnya tidak b
n wajah cantik Renata dan
iba. Bola matanya bergerak ke arah kiri dan kanan, dan tidak ada seo
n berubah menjadi lembut dan menuntut. Sapuan lid4h Rio yang mengeksplor set
npa permisi. Tiba-tiba Rio melepaskan cium4nny
menikm
Ia memang benar-benar malu, karena bercium4n di tempat umum denga
kir panjang Rio menggandeng Ren
engikuti dan berusaha mengimbangi
heck in kamar. Nomor kamar 335 sebagai nomor cantik y
sam