annya. Varo mencoba mengejar gadis itu dan
. Terlihat Abel memang sedang menunggunya di parkiran kampus. Varo tetap mela
Abel yang di dengar oleh V
annya itu. Ketika Abel hendak masuk ke dalam mobil, gadis itu memberi hormat kepada Varo yang terlihat berd
el sedikit keras men
. Abel melirik bingung dengan sikap keduanya, lalu gadis
duduk dibalik kemudinya sambil memegangi bibir dan mengingat kembali
shb
a dan siswi yang bersiap untuk pulang. Beberapa ada yang membawa mobil dan mot
era, kegiatan pramuka bahkan untuk sekedar bermain basket. Halaman sekolah itu
las tahun, belum diberi izin oleh kedua orangtua mereka untuk menggunaka
belas menit menunggu masih belum melihat mobil papanya. Selagi menungg
rdering yang ternya
mendadak, maafkan papa baru memberitahukannya kepadamu. Karena papa pikir masih
ojek online, tapi Chelia minta izin
up ponselnya, gadis itu belum berencana memesan transportasi online. Dia masih asyik menonton perma
et tersebut. Karena tendangan cukup keras dan membuat kaca jendela berwarna hitam dan cukup besar pecah dan serpihannya berserak. Bahkan gadis itu
Rasa perih terasa olehnya, para siswa dan satpam yang tadi
tangannya yang di
eseorang yang Chelia se
ini harus dibawa ke ruma
ro yang baru saja keluar dari parkiran motor ikut melihat apa yang terjadi. Saat banyak tetesan darah yan
tangan Chelia de
tidak apa apa kan hanya dengan motor. Deng
n arahan dari Varo. Pertama karena dia juga khawatir kalau luka i
a mengangguk dan men
mbawa gadis itu ke rumah sakit terdekat. Dengan
rah apa tidak apa-apa?"tanya C
rah menetes sepanjang jalan. Orang akan mengira aku mel
n itu maksud ku, kak. Baju ka
kamu boleh mencucinya dan setela
a di dekat Chelia ketika dokter membersihkan luka dan menjahit luka
," ucap Gadis itu saat Varo baru
tu pula lah membaya
minta kerta
menggantinya? " tany
tap Varo."Iya,
amu tidak perl
an menuju par
mu lapar,
sekolah di SMP yang sama, tapi mereka tidak pernah bertegur sapa. Hanya di SMA C
, maukah kamu mene
an Varo, Chelia menye
pat saji. Varo lah yang memesannya, sedan
membuat Chelia canggung. Karena gadis itu berpikir apakah cara m
erhati hati lagi,"kata Va
kamu juga terluka di kak
tu, lututnya lecet dan yang me
robohan ku,"kata Chelia pela
maaf, Rochelia. Apakah lebaran sudah
ringat tenta
yang perlu kamu minum jika lukamu te
lu malu dari Chelia itu lah yang me
hbac
ke masa
gingat pertemuan mereka. Dimana waktu itu cukup lama mereka berb
ilikku yang digunakan untuk menghapus luka di lutut kakimu juga masih bel
*