rut Jeff 'apapun bisa terjadi disini'. Ide tersebut tercipta dari gagasan asalnya m
eng yang dia kenakan. Setelah pertimbangan cukup lama, akhirnya Jeff memilih sebuah topeng yang hanya menutupi matanya saja, sehingga garis rahangnya yang tegas bisa tetap terlihat dengan baik. Dan sejujurnya Jeff bertaruh orang-orang bakal mengenal dia meski matanya
uan yang datang ke kafe tersebut. Semua orang cukup antusias dengan penampilan masing-masing, tetapi meski me
aun bertali ramping dengan garis leher yang menjuntai, dan bahkan lebih dalam lagi di bagian leher yang memamerkan kulit pualam menawan di beberapa tempat. Belum pernah Jack melihat ada orang yang cukup berani berpenampilan seperti itu sepanjang dia menilik satu persatu t
berkilauan yang menutupi sebelah matanya, memberikan sebuah kualitas
Dia bahkan berupaya cukup keras untuk menyadarkan dirinya sendiri dari lamunan nakal yang mampir ke otakny
ang kau suka?" katan
an relasi romansa yang lekat hingga sekarang. Jeff jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap per
ya kembali. Dia membalas senyuman kelewat manis tersebut dengan seringai nak
u aturan ada untuk dilanggar Tuan, jika kau mengen
s mengembalikan pola dan tidak boleh kalah dari si perempuan misterius yang sedang menggodanya. Dia kemudian menyadari musik mulai di putar, dan alunan jazz yang lembut memberikannya sebuah ide untuk melancarkan sebuah
mudah, Jeff berhasil membimbing mereka berdua ke dalam sebuah lingkaran kecil dan lamat laun tubuh mereka semakin merapat satu sama lain. Kelembutan yang dia dapatkan amat dia nikmati, dan dia mulai tenggelam dalam fanta
disaat yang sama dia tidak peduli meski perempuan ini berhasil menurunkan pamornya. Dia punya banyak versi seksi dari seorang wanita di kepalanya, dan menurut Jeff p
am di dalam aroma memabukan yang pria itu miliki. Gadis itu sendiri hanya menyaksikan bagaimana sang pria mulai terlihat takluk terhadap pesonanya, kulitnya terasa kesemut
takan kepadanya. "Aku selalu berpendapat bahwa semua lelaki sama saja, tidak ada yang istimewa kecuali mereka sedang menginginkan sesuatu." Sekali lagi dia memperha
," bisiknya dengan cara yang berbahaya. Sejujurnya gadis itu merasakan adanya gelomban
ba-tiba dia menemukan suaranya yang bertayang menyiksa dan penuh tanda tanya. Membimbing mereka berdua menjauh dari kerumuman orang-orang tidak dikenal di dalam kegelapan dan desakan.