di salah satu distrik bisnis, New York. Dari jendela kaca yang besar di sisi ruangannya, terliha
Emily, dengan rambutnya yang selalu terikat rapi dalam satu kuncir, dan kacamata yang selalu setia menghiasi kedua bola matanya membua
mbil menghela nafas panjang. Bahkan, ayahnya juga tidak lupa untuk mengucapkan 'selamat ulang tahun'
kutat mengetik di komputernya ketika tiba-tiba ponselny
ni, kamu ke mana saja?" tan
manku ke luar negeri jadi aku mengambil cut
an kabar padaku. Aku khawatir sekali pad
sama mereka. Oh ya, aku ingin mengatakan padamu bahwa malam ini aku memiliki rencana reuni bersa
yang mulai berkaca sebelum melanjutkan. "Apa kamu juga lupa
u. Ada apa, Emily?" jawab
kesal yang dia rasakan semakin membesar. Dia merasa diabaikan dan tidak dihargai o
. Kenapa kamu bisa sampai melupakan
di hadapannya dan menepuk jidatnya perlahan
ng tahunmu. Sungguh, aku tidak bermaksud menyakiti
da waktu untukku. Padahal kita sudah mau m
. Dia merasa bahwa dia telah memberikan pen
u tidak ingin bertengkar denganmu," uc
ggap aku ada padahal aku sudah berusaha mengerti kamu selama ini. Aku merasa bahwa hubungan kita tidak lagi penuh denga
g. Aku sangat sibuk, aku akan menghubungimu lagi nanti," ucap E
matanya jatuh membasahi pipi. Dia mengambil nafas dalam-dalam dan mencoba memfokus
kedatangan lelaki yang tak lain adalah CEO-nya, sosok yang selalu menyiratkan dinginnya es. Per
orang tentang arti usia. Kepemimpinannya membawa perusahaan
dalah segalanya baginya. Banyak yang menyebutnya 'ice prince' karena sifa
ia tetap hidup sendiri tanpa keinginan
sten pribadinya yang setia di sampingnya. Daniel bahkan tidak menggubris sapaan basa-basi Emily dan memilih untuk segera masuk
kitarnya terasa beku. Emily segera bergegas ke dapur, meracik secangkir kopi tanpa gula dengan hati-hati. Se
kir kopi yang masih mengeluarkan uap hangat. Dengan langkah pelan
kopi itu dengan hati-hati di atas meja. Matanya fokus pada cangkir yang ia pegang, mem
an itu. Namun, suara dingin dari Daniel menghentikan lan
?" tanya Emily d
lesaikan dokumen itu?" t
terbata-bata. Dia selalu merasa gugup ketika berada di dekat atasannya, kar
iminta di mejanya, dia kembali mengetuk pintu dan mendengar Daniel yang sedang berbicara dengan asisten pribadinya peri
melihat Emily yang sudah b
ugup sambil meletakkan dok
embanting dokumen itu di atas meja. Terdengar helaan nafas dari atasannya itu membuat Emil
gan dengan kekuatan dan ketegasan yang tak terbantahkan. Suara itu seakan
yang saya buat?" tanya Emily mencoba memastika
etikan di dalamnya! Apakah ka
okumen yang sudah dibuatnya itu da
salahan tersebut. Saya akan segera memperbaikinya.
ahaan dan mengirimkan informasi yang salah kepada klien kita.
af
kumen itu dan selesaikan h
a saat ini dan menyelesaikan tugas dengan baik. Dia mengambil nafas dalam-dalam, mengh
kan bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya. Daniel melihat Emily yang memegan
ada saya," kata Daniel dengan s
aikannya akan memenuhi harapannya. Dia merasa lega karena telah menyel
kkan ekspresi yang jelas. Setelah beberapa saat, dia menarik nafas dalam
i, Pak?" Emily memberan