ik, kemudian tersenyum malu ketika meli
t. Tetapi mereka sudah pergi
ya berdua saja kan?" tanya
kepada ayahnya untuk ti
ly sebagai sekretaris saya dan tidak akan melak
oba menilai karakternya. Daniel merasa sedik
rang? Kami akan terlambat jika me
ucap Fred pada akhi
endak meletakkannya di bagasi mobil. Sopi
nya ke dalam bagasi," ujar s
ih, Pak," j
Setiap kali berhadapan dengan Daniel yang begitu serius dan ding
tut Emily yang terluka, luka itu terlihat jel
ya luka kecil," ucap Emily m
alan, jangan terlalu ceroboh,"
wab Emily denga
Emily tetapi dia memilih untuk tidak bert
ba di bandara. Emily merasa sangat gugup. Ini adalah perjalanan
ily. Bandara penuh dengan keramaian dan kegaduhan, membuatnya sem
?" tanya
canggung, tetapi matanya mengungka
menuntun mereka untuk mengikuti jalur first class yang terpisah dari antrian umum
n bahwa ini adalah langkah penting dalam perjalanan dinasnya. Namun, saat mereka melang
ihat kursi tempatnya akan duduk. Dia merasa gemetar k
ya bahkan sudah terasa sangat dingin saat ini. Ini adalah kali kedua dia mela
Daniel ketika melihat waja
berusaha tersenyum meskipun r
an, Pak," ucap Emily akhirnya jujur
akan lepas landas," ucap Daniel yang
n kencang. Dia memejamkan matanya dengan begitu erat, mulutnya mulai mel
r Emily hingga akhirnya pesawat berhasil lepas landas. Mendengar pertanyaa
rasa. Dia memejamkan matanya, mencoba untuk mengalihkan pikirannya ke hal-hal yang
layani penumpang dengan ramah. Emily mengucapkan terima kasih deng
ily, hatinya mulai merasa tenang ketika
ajahnya, semuanya ia tangkap dengan ponselnya. Dia merasa takjub karena ini adalah pertama kalinya dia bisa menikmati
ji Emily, terkagum-kagum pada
gumam Emily lagi, terpesona dengan hib
mijat pertengahan alisnya yang berkerut karena merasa sedikit tidak n
g memperhatikan apa yang dilakukannya saat ini.
encana mereka selama perjalanan dinas mereka. Topik
aniel tengah sibuk membaca buku bisnis yang dibawanya dari rumah. Tanpa sadar, Emily akhirnya tertidur. Karena kelelahan, suara dengkuran Emily mulai t
erganggu oleh dengkuran Emily. "Dia
tiap kali dia mencoba untuk fokus, suara dengkuran yang terus terdengar membuatnya semakin sulit untuk berk
ly telah terlelap dalam alam mimpinya dengan mulut yang sedikit terbuka. Suara dengkuran yang terus te
luetooth. Tanpa ragu, Daniel memasang earphone tersebut di telinganya, berhar
gun dengan perasaan hangat di dadanya, dan saat melihat ke sebelahnya, dia terpesona oleh wajah tampan seseorang yang sedang tertidur. Wajah pria itu begitu memi
n kekagumannya, meskipun hanya dalam bisikan pel
ahwa pria yang ada di sebelahnya adalah atasannya sendiri, Daniel. Dia merasa
begitu tampan dan sukses sepertinya. Astaga Tuhan, dia tampan sekali," bisi
hat menakutkan sama sekali," gumam Emily pelan l
ang menghiasi matanya sedang menatapnya dalam jarak yang lumayan dekat. Tatapan dingin dan tajam Daniel membua