V
g lalu. Ia terus-terusan mengeluarkan kata-kata kotor sepanjang dirinya
u menuju ke arah Mas Rudy. "Ada Mas?" tanyaku yang masih berpakaian daster dan satu
Rudy sambil terus fokus berm
n game online dan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang suami sekaligus ayah un
hku. Lalu berjalan pergi
s Rudy secara bersama
an
etika. Aku pun langsung menoleh ke arah
semua salah kamu!" teriaknya sambil mendelik ke arahku. "Andai
kan. Aku pun langsung menatap tajam kedua mata Mas Rudy. "Apa? Salahku? Kau yang salah, Mas! Kau har
. "Kamu mulai berani melawan aku ya? Ingat! Aku ini a
membiarkan istrinya cari uang sendir
Rudy mulai terangkat ke atas
tiba-ti
garlah suara ibu mertua d
an pukulan darinya. Namun, aku sendiri tak berkutik. Aku masih punya seorang anak yang butuh sosok seorang ayah. Aku tak mau kalau anakku s
dan menuju ke arah ruang tamu deng
ertua yang tengah berkata, "Ibu bawakan kamu so
Rudy memanggil namaku.
uat ibu mertua melihat kelakukan p
si rumah mendengarnya. Bahkan, aku sangat yakin kalau tetang
tak bergerak sama sekali. B
. Ternyata, ibu mer
am di lengan kiriku. Ia bahkan terlihat acuh tak acuh dengan lebam di t
endadak gelagapan. "Anu, Bu
ami itu nomor satu. Kamu harus
*
sambil membawakan mang
erja?" tanya ibu
. Saya sedang izin libur, soalnya se
ya langsung nyeletuk. "Alasan aja dia, Bu!"
ur, sejak tadi pagi aku sudah cuci baju yang sudah numpuk sejak seminggu lalu. Aku juga yang bersih-bersih, masa
di pihakku. "Rani ...," ucapnya. "Kamu jangan terus-terusan menyalahk
aanku. Ibu mertua mal
s Rudy. Apa semuanya harus saya yang menanggungnya? Mulai mengurus anak dan rumah hingga men
alimat yang membuatku semakin muak dengan pernikahanku ini. "Loh? Bukannya
mertua yang harusnya jadi penengah di antara
yang maksa-maksa buat cari duit. Giliran aku
*