img Dendam Anak Tiri  /  Bab 4 Berkabung | 2.53%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Berkabung

Jumlah Kata:1267    |    Dirilis Pada: 27/04/2024

h yang tak begitu luas di penuhi sandal jepit dan beberapa motor. Bendera kuning di mana-m

ena sel kanker yang tumbuh di paru-parunya telah

kit itu darinya. Alena sangat terpukul menyesali semua yang terjadi. Seandainya dia mengetahui hal itu dan ibunya segera ditangani mungkin keadaannya tidak seperti ini. Mu

azah sang ibu yang terbujur kaku berselimut kain bati

Alena tak mendengarkan itu seolah tuli. Rasanya dia tak percaya dengan keadaan sekarang. Dia har

ya mendengar kabar dia diterima bekerja di perusahaan, meskipun hanya sebagai CS. Dia senang karena bisa membantu ibu hingga ibunya tak pe

rus segera dim

di jenazah itu. "Silaka

usaha menjauhkan Alena dari jasad ibunya. Jenazah itu pun dib

*

sudah berada di liang kubur dengan tubuh miring ke kanan menghadap kiblat. Lalu tubuh

. Hanya berdua. Tidak ada siapa-siapa lagi yang dia punya. Alena tak sanggup

san yang ditancapkan, Alena tiba-tiba bertekuk lutut d

alin aku, Bu! Aku

yang ada di sana. Farah ikut berjongkok di samping

uka kuburannya! Aku mau ikut Ibu!" Tangannya meremasi butiran ta

keluarganya muncul

ena

i sana juga ada kakek tirinya. Mereka mengenakan pakaian hitam-hitam. Dari balik tudungnya, wajah nenek terl

p tajam wajah-wajah itu. Reaksi Alena yang di lu

a, tak suka melihat sikap Alena yang tidak pantas. "Kedatangan

. "Selama ini Nenek tidak pernah peduli denga

menyentuh bahu Alena,

miskin hingga kalian tidak mau menganggap Ibu yang hanya beban dalam hidup kalian sel

embari menangis. "Selama ini kami tidak mempe

teriak seperti orang kesetanan sambil menunjuk-nunjuk arah keluar m

h. Bersama anak dan suaminya, dia pergi dengan

ka lagi-lagi Ale

*

mi nggak bisa datang. Mas Bagas lagi ke luar negeri nggak bisa tinggalkan pekerjaannya. Sampaikan salam

pa, R

tinya dari Rina, kakak iparnya. Dan setelah telepon itu berakhir, b

Mbak Rina menyampaikan berita

," ucap Bagas sp

ker paru-p

ullahalad

a. Bagaimana pun dia menampikkan hal itu, dia tetaplah ayak biologis Alena sampai

sta bahkan telah berbohong dengan mengatakan dirinya

ayat? Mau jenguk anakmu? Atau mau kasih duit? Aku udah bilang ke M

iapa yang urus dia? i

ian Alena udah besar, Mas. Udahlah kamu nggak perlu mikirin itu. Dan nggak usah bahas-bahas it

tnya masih termangu. Men

erdiam diri saja mengetahui

tahun. Dan setiap kali mengunjungi mereka, Bagas pasti memberi uang ke Leyla. Kadang juga via trans

jelas kata-kata Leyla waktu itu. "Aku nggak mau ada salah paham. Lagi pula ka

ka Bagas mendatangi lagi kontrakannya, rumah itu sudah kosong. Leyla

ti transfer Bank di saku jas kerja Bagas. Yang mana itu adalah bukti transfer

uang lewat transfer Bank. Tapi dia melakukan itu semua semata-mata karena Alena. Dia ingin mengetahui kabar Ale

ngkar hebat. Bahkan Rista sempat

janji ke Rista kalau dia tidak akan menghubun

tidak pernah mencoba mencari

eninggal, dia ragu dengan keputusannya

img

Konten

Bab 1 Prolog Bab 2 Kabar Mengejutkan Bab 3 Terkuaknya Sebuah Rahasia Bab 4 Berkabung Bab 5 Mengingat Masa Lalu Bab 6 Mengingat Masa Lalu (2)
Bab 7 Cabul
Bab 8 Bunuh Diri
Bab 9 Masih Tertolong
Bab 10 Bertemu Kembali
Bab 11 Trauma
Bab 12 Makan Bersama
Bab 13 Lima Hari di Rumah Mbah Nani
Bab 14 Murka Nenek
Bab 15 Berkunjung ke Makam Ibu
Bab 16 Hari Pertama Bekerja
Bab 17 Teman Baru
Bab 18 Diganggu Pereman
Bab 19 Ditolong Sosok Misterius
Bab 20 Hari yang Menyenangkan
Bab 21 Tentang Andrio
Bab 22 Keluarga Bahagia
Bab 23 Mencari Keadilan
Bab 24 Tulisan Berdarah
Bab 25 Siapa Pelaku Teror Itu
Bab 26 Upaya Menolak Perjodohan
Bab 27 Tarik Ulur
Bab 28 Bertukar Kabar
Bab 29 Mimpi
Bab 30 Paket Misterius
Bab 31 Siapa Pelaku Teror Itu (2)
Bab 32 Kejadian Dini Hari
Bab 33 Kejadian Dini Hari (2)
Bab 34 Bertemu
Bab 35 Pengalaman Mendebarkan
Bab 36 Makan di Restoran Mewah
Bab 37 Makan di Restoran Mewah (2)
Bab 38 Club Malam
Bab 39 Berkunjung ke Rumah Ayah
Bab 40 Bertemu Ayah
Bab 41 Keluarga Ayah
Bab 42 Sikap Rista
Bab 43 Hadiah Istimewa dari Ayah
Bab 44 Kenangan Bersama Ayah
Bab 45 Pertengkaran
Bab 46 Ketakutan Rista
Bab 47 Janji Alena
Bab 48 Kenyataan Pahit
Bab 49 Jawaban dari Sebuah Pertanyaan
Bab 50 Sakit tapi Tak Berdarah
Bab 51 Dituduh
Bab 52 Pertengkaran (2)
Bab 53 Sesak
Bab 54 Jujur
Bab 55 Bertamu
Bab 56 Rencana Baru
Bab 57 Pengakuan Sang Kekasih
Bab 58 Rencana Baru (2)
Bab 59 Kilas Balik Masa Lalu Alena dan Andrio
Bab 60 Kilas Balik Masa Lalu Alena dan Andrio
Bab 61 Bertemu Sahabat
Bab 62 Bertemu Sahabat (2)
Bab 63 Saling Bercerita
Bab 64 Patah
Bab 65 Praduga
Bab 66 Masa Lalu Kelam
Bab 67 Kabar Baik
Bab 68 Berusaha Mendekati
Bab 69 Pengakuan
Bab 70 Makan Bersama
Bab 71 Asumsi Farah
Bab 72 Berusaha Menghibur
Bab 73 Mencari Alena
Bab 74 Pemandangan yang Menyesakkan
Bab 75 Bertemu Mbah Nani
Bab 76 Selingkuh
Bab 77 De Javu
Bab 78 Sesak
Bab 79 Terhina
Bab 80 Asa yang Tercapai
Bab 81 Pertemuan Terakhir
Bab 82 Tekad
Bab 83 Koas
Bab 84 Anak Jalanan
Bab 85 Awal Bertemu Anak Jalanan
Bab 86 Tersentuh
Bab 87 Menjenguk Mbah Nani
Bab 88 Bertemu Nenek
Bab 89 Membahagiakan Orang Tua
Bab 90 Bertemu di Pameran Lukisan
Bab 91 Ribut
Bab 92 Ribut (2)
Bab 93 Kesal
Bab 94 Gadis yang Nekat
Bab 95 Terpaksa Mengingkari Hati Nurani
Bab 96 Teror di Pagi Hari
Bab 97 Kabar Dari Rumah Sakit
Bab 98 Prosesi Pemakaman
Bab 99 Rencana Mengecek CCTV
Bab 100 Dendam yang Membara
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY