" Laras yang muncul tiba-tiba dibelakang Santi membuatn
anti menjelaskan, apalagi tatapan L
nti segera ke depan mesin kasir untuk menemui pelanggan tadi. L
engan pak Harun. Gue pastikan lo menyesal karena tadi p
ng kesal setengah mati terhadap Santi.
, Mas?" U
atas" Pinta pelanggan tadi yang tak berkedip melihat dua gundukan gunung Santi yang lupa dia kancing. Kel
an!" Jawab Santi biasa, sete
i dua dua ruangan privat, ini kena charge biaya berbeda kalo mau memakai ruangan tersebu
l dan dihitung awalnya perjam, jika lebih dari saat dia masuk karena ada jam masuk seperti kita menggunaka
gan atas juga, soalnya belum seperti dicek juga tadi!" Santi bersiap deng
ih. Jadi, dia sering banget ngelimpahin tugas bersih-bersih pada Santi, meski saat ini Santi sedang pegang ka
t dia bersih-bersih. Untungnya selama ini Santi nggak merasa direpotkan. San
Tok...
ruangan di buka. Terlihat pelanggan ta
dimana?" Santi mencoba me
gan tadi membuka pintu dan me
sudah keliatan menggoda, apalagi saat dia menaruh minuman, sera
berbalik badan dan me
nget, rasanya pengen remes dan hisap!" Santi kaget karena pelang
ga jadi membuat payudaranya keliatan. Tadi dia lupa mengancingk
lu ya, sampai teman saya datang!" Ucap si mas pelanggan dan tau-tau
untuk menemani orang selama ini. Kalau nggak gara
ngan di sebelah!" Santi mencari alasan, dia nggak m
ju, dan bilang minta ruangan saya dibersihkan sama Mbak!" Si mas-mas tadi ngomong, tapi
ah saat mas mas tadi mengeluarkan satu pa
ap boleh ya?" Santi terkejut nggak nyangka dia bakal merasakan sensasi dih
Santi serba salah. Dia
menarik tubuh mungil
g kamu aduhai banget sih...!" Mas mas tadi sudah menyandarkan tubuhnya di
i lahir saya sudah begini!" Malu-malu Sa
bali Mas Mas tadi minta izin Santi dan tangan satu bermain dibibir
di mulai mendekati bibir Santi, menyapu perlahan, masuk ke mulut Santi, lidahnya yang hangat sudah bermain di dalam mulut Santi yan
lumatan hangat di dalam bibirnya, lalu dia memutar tubuh
k, mas mas tadi turun ke payudara Santi meremas perlahan satu miliknya lalu sa
. " Rancu Santi yang mengeliat dan makin menegang s
uhnya merancu dan mengeluarkan desahan yang membangkitkan geloranya. Lalu dia san
ai pinggang dan melihat celana d
gkat kepalanya kaget roknya udah berada di pinggang dan kedua pahanya sudah di buka lebar s
kut ketauan... " Santi yang menahan tapi tetap meng
Memberitahu dan Santi pun memang sudah memainkan dua payudaranya, memilin memutar dan
Disituuu mass.... " Rancu Santi yang cand