pulang cukup malam dari closing kasir. Dia beranja
ang meresahkan dan dia lirik kamar sebelahnya, kamar Rina t
t. Santi hanya bisa berdiri mematung di ambang pintu, dia melihat Rina sudah tak mengenakan baju s
u tak karuan. Tiba-tiba ada yang berdenyut dibawah miliknya apalagi Santi melihat orang yang menjilati dan mengisap tadi mengangkat wajahnya. Dan it
Yes... Baby... Fuck me more... Oh... Yeeesss, iya... Disitu... Enak bangettt!" Ra
cuni otaknya, untuk mencoba hal baru, katanya kalau udah ngerasain sekali pasti ketagi
t di tutup pun suara Rina di kamar sebelah membuatnya terganggu. Hingga tak sengaja Santi menyentuh celanany
ana. Pelan Santi mencoba mengusapnya disana, entah kenapa saat dia mengusap-ngusap perlahan dan mendengarkan suara Rini di kama
show saat melakukan itu. Biasanya Rina dan Riki selalu melakukannya saat Santi belum pulan
u yang dia pakai. Santi terbiasa tidur tanpa menggunakan bra. Jadi saat dia menurunkan satu tali dasarnya, gunung kembar miliknya yang cukup besar dan menata
ksikan dirinya memainkan jarinya disana dan meremas payudaranya. Ternyata tadi
payudara Santi, yang montok, besar dan putingnya masih terlihat kecil, m
hadiran Riki buru-buru memasukkan payudara dan menutup pahanya yang dia bu
anpa gue masukin barang gue kesana!" Tunjuk Riki frontal. Menunjuk paha
gun dari ranjang. Riki makin menelan ludah, melihat daster mini ta
boleh bilang berhenti kok!" Riki yang mencoba membodohi Santi karena dia tahu d
Riki tersenyum penuh kemenangan saat benar-bena
ti saat menggunakan seragam kerjanya. Benar-benar seragam kerjaan Santi yang presbodi bisa langsung menunjukkan dua gunung kembar dan bokong yang nggak terlalu besar tapi tetap seksi dan aduhan, membuat siapa p
na belut listriknya pun perlu penyaluran lagi. Tiba-tiba, Riki memeluk Santi. Santi kaget. Mencoba mendor
dibagian celananya kembali berked
ya, janji!" Santi tetap me
lo bilang berhenti, gue akan lan
Yang ada malam ini gue dapat tangkapan besar. Hahahaha, tubuh Santi yang adu
dua puting payudara Santi. Riki mengorek ngoreknya pelan-pelan agar kedua puting payudara Santi makin meruncing dan menegang. Setelah Riki yakin kedua pu
u dia naikan tangannya menyusup ke daster tipis dan menerawang milik Santi, perlahan past
izin tangannya memasuki area sensitif milik Santi. Santi yang masih menutup matanya, menikmati remasan di
g keluar dari sana dan, "Ah... Ummm.... Eennakkk bangettt, Rik. Aku benar-benar nggak tau kalo seenak inii!" Rancu S
ibawah lo dihisap, ummm... Itu surga banget, San. Elo mau coba?" Ri
au bangettt!" Entah setan apa yang merasuki Santi,
yang tersadar mengetahui keberad
da disini, ingat lo tidur nggak usah pake celana dalam, ya, biar gue gampang!" Santi dalam sekajap
n tanggung bangettt membuat kepalanya pusing. Lalu Santi membenamkan t