aku ha
ngabarkan berita kehamilanny
u bahkan belum menikah!" datar suara K
uinya hanya untuk memakinya
kannya sejak ibunya me
bicara yang tidak ada h
selamat padaku atau pada Bram."
memang selalu menggoda tunangannya, Bramantyo
perlukan 2 pihak yang terli
ng kamu kenal? ya iyalah Bram
ak mungkin mengkhianati
alau nggak, aku bisa melemparmu keluar dari
k menghira
nya dan Ibu tirinya yang tidak pua
ha menancapkan taringnya, Kania sedang menelepon
ramantyo Ajisaka kedudukan sebagai salah seorang Wakil
amu telepon, ada
sesuatu yang pent
nia yang selalu mengesa
ang ingin kau beli? Makanan?" Tan
ut besar,' batin Kania m
g mengandung anakmu, benarkah?" Kania b
ada ja
ni
ra
ak bisa kita bah
e
sa gelisah menden
TIDAK, maka semuanya sel
ruh perjalanan lagi aku sampai."
membangkitkan gairahnya, bahkan banci pun mungkin lebih baik dari kamu, itu kata pria ya
Bram, kamu memang terl
seketika
us itu adalah kekuranganmu, kau pikir di ranjang pria ingin wanita yang sopan? Tenang? Lemah lembut?
memang jahat, tapi sore ini dia
nah seranjang, dia berusaha menjaga dirinya, lagian menurutnya selama ini dorongan untuk melepas kesuciannya pun
g adik tirinya
ok malah bangga, das
a lanjut usia yang masih terlihat
g memasang ta
ang memaksa Sonya, ngejar-ngejar Sonya, sampai S
an tunanganmu kalau sampai dia jatuh
menggoda!" Kania sudah setengah hati membela Bram, '
dengan Ibumu, nggak becus jaga suami
NG A
dengar almarhum Ib
uang ibunya hanya untuk w
ibuku pun kamu nggak layak." Suara
hat raut wajah Kania, tapi d
ancam ibu tirinya, Emmy Damayani, yang sejak masuk r
indasnya di rumahnya sendiri, memang ibunya telah meninggal, jadi
n dari kamark
a kasar dengan Ibumu!
ntas menjadi
luan, tidak ada hormat-h
etika kalau diri send
maksu
gga orang lain pasti bukan orang bai
ntung, lihat aja aku aka
bukan? Membuat orang lai
bumu begitu keras?" tanya Ayah Kania, yang
seutuhnya, bukan aku yang
ukan aku yang membuat ibunya meninggal, kenapa dia se
ak Billy pada anak perempuan dari is
bergetar menahan emos
tidak tahu saat mereka memakiku, menghin
l anak perempuannya, tidak
? tidak bisakah rumah ini tenang?" teriak Billy kesal, sela
a tidak menunjukkan kebenciannya yang begitu besar, lama-lama aku nggak tahan Billy!" kembali ibu
biasa
alang, ganjen, sudah memaki-maki Mommy." Sonya pun menangis di peluka
bilang Son
ena dia hamil tanpa ada yang ber
ang bergaul bebas, tapi dia tidak menyangka Son
segera memasang tamp
, pemain drama nomor sat
ini juga!" Teriak ayah Kania sambil meman
bertangg
ia mengalun di udara,