img Hasrat Kakak Tiri  /  Bab 5 Pernikahan | 2.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Pernikahan

Jumlah Kata:2017    |    Dirilis Pada: 11/03/2024

ita menurut saja saat Hans membawanya ke lantai dua dan masuk ke ruang bilyard. Setelah Rita duduk, Hans kemudian memesankan pada seoran

ng kamu mau," ujar Hans pada Rita yang dudu

un," jawab Rita sambil tersenyum. Hans ikut tersenyum, ia tau bahwa calon istrinya buka

al dalam sebuah kecelakaan mobil yang juga merenggut nyawa 5 orang pengendara mobil lainnya. Rasa b

a di sekolah Bryan membuat Hans bisa lebih sering tersenyum saat ini. Sampai akhirnya i

bahwa putranya bukanlah seperti yang ia lihat selama ini. Bryan bukanlah anak baik dengan prestasi cemerlang di sekolah. Bukan, Bryan tidak sebaik itu. Jangan sebut guru guru di sekolah. Mereka bukan nya t

awa banyak penghargaan untuk sekolahnya tapi ia memang bukan anak baik. Ia

bil menggenggam tangan Hans. Hans menghela nap

n Nisa sebagai anggota keluarga baru, aku harap kamu mau sabar menunggu," jawab Hans sambil mencium tangan Rita dengan mesra.

kipun ia dijemput menggunakan mobil, tapi dengan teriknya matahari diluar membuat Bryan b

erlebih dengan cuaca hari ini. Bryan berpikir untuk pulang cepat dan berlatih berenang hari ini. Ia sudah lama tak berolah raga berat dan berenang s

ya bawakan tasnya," ujar pe

a ke kamar ya." Pelayan itu mengangguk mengerti. B

Alisha udah pul

n Besar sudah pulang dari jam 12 tadi," ja

h pulang? Dim

menyiapkan makan siang." Bryan mengangguk dan pel

ari ini ya. Ah mungkin ada berkas

bilyard berada. Bryan berjalan santai melangkahkan kaki ke arah pintu ruangan tersebut. Tapi

Nafas Bryan seolah tiba tiba berhenti menyaksikan yang terjadi di dalam ruangan itu. Bryan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Hans te

a dia adalah gurunya, Bryan pasti sudah memukulinya. Ketika Bryan membuka matanya lagi, mata Hans sudah melihat

ke belakang melihat Bryan yang berdiri terpaku di depan pintu. Rita

menyuruh Rita untuk tetap di ruangan itu s

Bryan berlari menuju kamarku di lantai tiga dan tidak menggubris Ayahnya, Hans yang mengejar di belakang. Bryan

r Bryan meneteskan airmatanya ketika berjalan menuju kamar. Hans masih men

a? Dengarkan Daddy dul

gar apapun!" jawab Bryan dengan nada tinggi. Bryan tak pernah sekasar itu pada Hans. Namu

ddy tidak pernah men

iat, Dad?" Hans menarik nap

dengan Daddy dua minggu lagi, j

benar-benar akan bawa wanita itu masu

rasa marah dan kesal yang luar biasa. Lalu matanya kemudian beralih ke sebelah kiri Hans. Belakang Hans, Rita ternyata sudah berdiri dibelakang sambil mengen

Bryan lalu langsung masuk kamar dan membanting pintu. Bryan mengunci pintunya dari dalam dan melemparkan tas sekolahnya dengan marah ke lantai. Ia kemudian m

ah. Ia membuang dan menghamburkan semua benda yang ada di atas meja bel

belajarnya sampai patah. Ia bernapas cepat seperti s

encoba untuk tetap bicara pada Bryan yang b

.." panggil Hans mulai putus asa. Rita kem

at. Ia tak pernah melihat Bryan semarah itu. Rasa bersalah mula menghinggapi perasaan Rita. Ia mencoba

angnya, dan pertama kali dalam hidupnya Bryan menaikkan nada bicara pada

bahan besar bagi Bryan. Perubahan yang juga akan menyeret

ak lama setelah tidak ada lagi suara diluar, Bryan keluar dari kamar dan pergi menuju rumah sahabatnya Arya. Cuma Arya yang bisa mengert

rsenyum ramah pada Bryan ketika melihat a

n membelai rambut Bryan. Bryan hanya mengangguk dan masuk ke dalam. Ia berj

mana kalo gue lagi ganti boxer kan jadi keliatan semua?" sembur Arya tanpa berhe

dan malah melemparkan punggungnya

h tak mau menjawab. Ia malah menutup s

in gua pani

mannya ini, dia tidak pernah seumur hidupnya hingga saat ini berdebat apa lagi bertengkar dengan Ayahnya. Bagi Bryan, Hans adalah dewa, orang yang

mar Arya diketuk. Sinta, Ibu Arya tersenyum

a,

n berdua, temani dia makan ya?" ujar sang Ibu memberikan namp

ta membalasnya den

. Arya meletakkan nampan makanan diatas meja. Ia lalu berjalan k

h sangat lapar. Waktu sudah hampir jam empat sore dan perutnya belum diisi makanan apapun. Ia a

nanggapi perkataan Arya, baginya Tante Sinta sudah seperti Mommy-nya. Dia bahkan tau jika Bryan lapar tanpa harus bertanya. Arya pun demikian. Ia selalu bisa membuat perasaan Bryan lebih baik

Ayahnya, Om Hans. Bryan pasti berpikir jika Bu Rita akan mengambil Ayahnya untuk dirinya sendiri. Meskipun sebenarnya bukan itu yang Arya rasa. Arya tau Bu Rita orang baik. Dia pernah mendengar sedikit cerita tentang bu Rita dan masa lalu nya. Dia ber

Arya hanya duduk dan terdiam cukup

rasa kesal dan marahnya hari ini. Arya mencoba mengalihkan pikiran Bryan agar ia

img

Konten

Bab 1 Namaku .... Bab 2 Pertemuan Pertama Bab 3 Seharusnya Bukan Kamu Bab 4 Forbidden Love Bab 5 Pernikahan Bab 6 Cinta Lama Tak Pernah Mati
Bab 7 Heartbreaker
Bab 8 Membujuk
Bab 9 Farewell
Bab 10 Player And His Buddy
Bab 11 180 Derajat
Bab 12 Tak Menyesal
Bab 13 Bertemu Sang Calon Alpha
Bab 14 Bukan Perang Terakhir
Bab 15 Janji Lama
Bab 16 Sang Penjaga
Bab 17 Kencan Semalam
Bab 18 Berita Duka
Bab 19 Janji
Bab 20 Bukan Kencan Biasa
Bab 21 Pulang
Bab 22 Melepas Rindu
Bab 23 Cinta Pertama
Bab 24 ANNA
Bab 25 CEO Baru
Bab 26 Pertemuan Pertama ... Lagi
Bab 27 Orang Kaya Sombong
Bab 28 Membekas Di Kulit, Membekas Di Jiwa
Bab 29 Dia
Bab 30 Asisten Pribadi Baru
Bab 31 Kebencian
Bab 32 Kesempatan Kedua
Bab 33 Hadiah Misterius
Bab 34 Mendekat
Bab 35 Dewa Arya
Bab 36 Hutang Penjelasan
Bab 37 Makan Malam Natal Pertama
Bab 38 More First Kisses
Bab 39 Bukan Arya Yang Dulu
Bab 40 Tidak Akan Kembali
Bab 41 Negosiasi Cinta
Bab 42 Rencana Perjodohan Arya
Bab 43 Rasa Yang Hilang
Bab 44 Tempting
Bab 45 I Do (Not) Love You
Bab 46 I'm Sorry, No... I'm Not Sorry
Bab 47 Saat Melihatmu Lagi
Bab 48 Weekend Pertama Berdua
Bab 49 Are You a Dream No...
Bab 50 Dokter Hewan Kesayangan
Bab 51 Darah Daging Yang Hilang
Bab 52 Kejutan Di Akhir Ujian
Bab 53 Mimpi Buruk
Bab 54 Sakit...
Bab 55 Cemburu
Bab 56 Dia Sempurna
Bab 57 Datanglah Bersamaku
Bab 58 Liburan oh Liburan
Bab 59 Please, Stay Off!
Bab 60 Rencana dan Konfrontasi
Bab 61 BOOM-merang
Bab 62 Masa Lalu Yang Mengintai
Bab 63 Tantrum
Bab 64 Kejutan Lamaran
Bab 65 Dewa Atau Iblis
Bab 66 Mencari Sekutu
Bab 67 Milikku
Bab 68 Dilamar
Bab 69 Benarkah Aku Mengenalmu
Bab 70 Makan Malam Untuk Mily
Bab 71 Happy Birthday Arya
Bab 72 Aku Dalam Hatimu
Bab 73 Pulanglah bersamaku
Bab 74 Terpana
Bab 75 Perjanjian Yang Tak Menguntungkan
Bab 76 Kenyataan Yang Menyakitkan
Bab 77 Aku Tak Bisa
Bab 78 I'm Not A Fuck Boy
Bab 79 Mendiamkan Kekasih
Bab 80 Rindu Yang Terikat
Bab 81 Pernikahan
Bab 82 New Chapter
Bab 83 Sebuah Rencana
Bab 84 Pengantin Yang Kabur
Bab 85 Melupakan Si Duo Player
Bab 86 Kucing Nakal
Bab 87 Pengakuan Nisa
Bab 88 Jangan Tinggalkan Aku
Bab 89 Setelah Mabuk
Bab 90 Hukuman
Bab 91 Menjahili Bryan
Bab 92 Konsekuensi Dari Pilihan
Bab 93 Biar... Kita Lupakan Dulu (++)
Bab 94 Kamu Bukan Untukku
Bab 95 Tantangan Bukan Taruhan
Bab 96 Lamaran Arya
Bab 97 Kesatria Berzirah
Bab 98 Pandangan Pertama Juan
Bab 99 Dari Dalam Hati, Dari Dalam Jiwa
Bab 100 Letupan Cinta
img
  /  3
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY