Dion memalingkan wajahnya dan mengambil ponsel untuk meng
eseorang di balik panggila
eneknya yang menghubungi. Dion menghentikan sejena
ya Laras sudah nelepon si Mbah semalam." Dion
a pernikahan kami dirayakan besar-besaran. Duwitku ora cuku
ntu. Mbah bisa jual tanah." Dion sekila
h terus! Yang mau kawin aku, si
. Kalau bukan si Mbah siapa lagi? Atau Mba
ku begitu banyak. Jangan ah, malu aku!"
agi pula Laras juga kerja dengan baik kok di sini. Kalau soal menikah, aku y
dari cukup untuk berumah tangga. Jangan ditunda-tunda! Nanti Laras malah diser
, Mb
Jakarta, Nduk. O
, Mb
enghela napasnya dan mengusap wajahnya. Kedua jemarinya terkait dan
umpulkan rupiah yang ia tabung untuk biaya pernikahan. Kepalanya sudah pusing dengan berbagai pekerjaan di kantor sekarang ia sudah harus berpik
umamnya pada diri sendiri pusi
boleh langsung jatuh semangat. Rasanya ia sudah sering mengala
ulang. Dan seperti biasa, ia pulang menjelang pukul delapan malam. Dengan memakai jaket yang men
or polisi resor. Dion pun berbalik dan membuka helmnya. Peter
a i
er menyengir lebar tapi Dio
n mendekat dan berbisik
ung mendelik pada Peter yang kemudian
ngan mikir jorok dulu!" ta
jorok!" tukas Di
er yang masih tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Peter pun kem
sewaktu dipindah tugaskan di Jakarta, Di
ersenyum balas menyapa. Dion terkenal dengan keramahannya dan s
a nih!" sapa Dion sa
uter-muter aja
endorong motornya untuk masuk k
ersenyum pada seorang gadis ya
ya?" Dion pun
elum?" tanya gadis itu
a yang bernama Yuli. Yuli adalah siswi kelas tiga SMK yang tinggal hanya berb
on!" Dion tersenyum lalu membuka pintu
ibu kamu gak marah?" ujar Dion sambil masuk lalu duduk untu
at Mas Dion kan?" tanya Yuli sedikit m
asak setiap hari buat saya," jawab Dion sambil meletakkan rantang yang diberikan oleh Yuli padanya ke atas meja. Wajah Yuli ta
sih mengambek karena Dion menyebut rencana per
alik dan berpapasan dengan sahabat Dion yang bernama Rico di depa
yum saja dan duduk bersama Rico di meja makan sederhana sambil makan malam
" tanya Rico pada Dion yang sedang
ku cuma 4
lang kan! Pinjem ke bank, gue s
rlalu banyak untuk bi
gak pinjem ke bank kapan lo mau nikah?" Dion hanya bisa terdiam mendapat pertanyaan seperti itu. Rico benar, ta
*
ian. Venus juga ikut bercerita tentang apa yang terjadi padanya usai menjadi saksi di kantor Polisi. Ia mulai diter
ah bersama Rei berbalik dan langsun
ya yang memeluk sambil tergelak. Arjoona tak ragu me
elihat ayahnya sudah kembali pulang tapi Rei masih deng
akalan tinggal di sini lagi kan?" Arjoona m
lagi dengan polosnya. Rei tergelak dan berjala
Rei melirik pada Arjoona yang berdiri tak jauh dari merek
u, Rei, Chloe dan Mommy kalian!" ucap Arj
r dan sudah punya